Materi Kebudayaan
PENGERTIAN
KEBUDAYAAN
Secara etimologis kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta “budhayah”, yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal. Sedangkan ahli antropologi yang memberikan definisi tentang kebudayaan secara sistematis dan ilmiah adalah E.B. Tylor dalam buku yang berjudul “Primitive Culture”, bahwa kebudayaan adalah keseluruhan kompleks yang di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan lain, serta kebiasaan yang didapat manusia sebagai anggota masyarakat. Pada sisi yang agak berbeda,
Koentjaraningrat mendefinisikan kebudayaan sebagai keseluruhan manusia dari kelakuan dan hasil kelakuan yang teratur oleh tata kelakuan yang harus didapatkanya dengan belajar dan yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat. Dari beberapa pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia untuk memenuhi kehidupannya dengan cara belajar, yang semuanya tersusun dalam kehidupanan masyarakat.
Secara lebih jelas dapat diuraikan sebagai berikut:
1.
Kebudayaan adalah segala sesuatu yang dilakukan dan
dihasilkan manusia, yang meliputi:
a)
kebudayaan materiil (bersifat jasmaniah), yang meliputi
benda-benda ciptaan manusia, misalnya kendaraan, alat rumah tangga, dan
lain-lain.
b)
Kebudayaan non-materiil (bersifat rohaniah), yaitu
semua hal yang tidak dapat dilihat dan diraba, misalnya agama, bahasa, ilmu
pengetahuan, dan sebagainya.
2. Kebudayaan itu tidak diwariskan secara
generatif (biologis), melainkan hanya mungkin diperoleh dengan cara belajar.
3. Kebudayaan diperoleh manusia sebagai anggota
masyarakat. Tanpa masyarakat kemungkinannya sangat kecil untuk membentuk
kebudayaan. Sebaliknya, tanpa kebudayaan tidak mungkin manusia (secara
individual maupun kelompok) dapat mempertahankan kehidupannya. Jadi, kebudayaan
adalah hampir semua tindakan manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut
ini definisi-definisi kebudayaan yang dikemukakan beberapa ahli:
1. Edward B. Taylor
Kebudayaan
merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adapt istiadat, dan kemampuan-kemampuan
lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota masyarakat.
2. M. Jacobs dan B.J. Stern
Kebudayaan
mencakup keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi sosial, ideologi, religi,
dan kesenian serta benda, yang kesemuanya merupakan warisan sosial.
3. Koentjaraningrat
Kebudayaan
adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam
rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
4. Dr. K. Kupper
Kebudayaan
merupakan sistem gagasan yang menjadi pedoman dan pengarah bagi manusia dalam
bersikap dan berperilaku, baik secara individu maupun kelompok.
5. William H. Haviland
Kebudayaan
adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota
masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para anggotanya akan melahirkan
perilaku yang dipandang layak dan dapat di terima oleh semua masyarakat.
6. Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan
berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh
kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk
mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya
guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib
dan damai.
7. Francis Merill
- Pola-pola perilaku yang dihasilkan oleh interaksi sosial
- Semua perilaku dan semua produk yang dihasilkan oleh sesorang sebagai anggota suatu masyarakat yang ditemukan melalui interaksi simbolis.
8. Bounded et.al
Kebudayaan
adalah sesuatu yang terbentuk oleh pengembangan dan transmisi dari kepercayaan
manusia melalui simbol-simbol tertentu, misalnya simbol bahasa sebagai
rangkaian simbol yang digunakan untuk mengalihkan keyakinan budaya diantara
para anggota suatu masyarakat. Pesan-pesan tentang kebudayaan yang di harapkan
dapat di temukan di dalam media, pemerintahan, intitusi agama, sistem
pendidikan dan semacam itu.
9. Mitchell (Dictionary of Soriblogy)
Kebudayaan
adalah sebagian perulangan keseluruhan tindakan atau aktivitas manusia dan
produk yang dihasilkan manusia yang telah memasyarakat secara sosial dan bukan
sekedar dialihkan secara genetikal.
10. Robert H Lowie
Kebudayaan
adalah segala sesuatu yang diperoleh individu dari masyarakat, mencakup
kepercayaan, adat istiadat, norma-norma artistic, kebiasaan makan, keahlian
yang di peroleh bukan dari kreatifitasnya sendiri melainkan merupakan warisan
masa lampau yang di dapat melalui pendidikan formal atau informal.
11. Arkeolog R. Seokmono
Kebudayaan
adalah seluruh hasil usaha manusia, baik berupa benda ataupun hanya berupa buah
pikiran dan dalam penghidupan.
Kebudayaan
adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota
masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para anggotanya akan melahirkan
perilaku yang dipandang layak dan dapat di terima oleh semua masyarakat.
WUJUD-WUJUD
KEBUDAYAAN
Menurut
J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga,yaitu:
- Gagasan (Wujud ideal)
Wujud
ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan,
nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak;
tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam
kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut
menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan
ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga
masyarakat tersebut.
- Aktivitas (tindakan)
Aktivitas
adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam
masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial.
Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling
berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut
pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret,
terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
- Artefak (karya)
Artefak
adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan
karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat
diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga
wujud kebudayaan.
Dalam
kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa
dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan
ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak)
manusia.
Berdasarkan
wujudnya tersebut, kebudayaan dapat digolongkan atas dua komponen utama:
- Kebudayaan material
Kebudayaan
material adalah kebudayaan yang mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang
nyata, konkret. Contoh kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang
dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan,
senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang,
seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar
langit, dan mesin cuci.
- Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan
nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke
generasi, misalnya dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.
Kebudayaan
secara umum dapat dibagi menjadi dua macam yaitu :
a.
Kebudayaan Daerah
adalah kebudayaan dalam wilayah atau daerah tertentu yang diwariskan secara
turun temurun oleh generasi terdahulu pada generasi berikutnya pada ruang
lingkup daerah tersebut. Budaya daerah ini muncul saat penduduk suatu daerah
telah memiliki pola pikir dan kehidupan sosial yang sama sehingga itu menjadi
suatu kebiasaan yang membedakan mereka dengan penduduk – penduduk yang lain.
Budaya daerah mulai terlihat berkembang di Indonesia pada zaman kerajaan –
kerajaan terdahulu. Hal itu dapat dilihat dari cara hidup dan interaksi sosial
yang dilakukan masing-masing masyarakat kerajaan di Indonesia yang berbeda satu
sama lain.
Dari
pola kegiatan ekonomi kebudayaan daerah dikelompokan beberapa macam yaitu:
- Kebudayaan Pemburu dan Peramu
Kelompok
kebudayaan pemburu dan peramu ini pada masa sekarang hampir tidak ada. Kelompok
ini sekarang tinggal di daerah-daerah terpencil saja.
- Kebudayaan Peternak
Kelompok
kebudayaan peternak/kebudayaan berpindah-pindah banyak dijumpai di daerah
padang rumput.
- Kebudayaan Peladang
Kelompok
kebudayaan peladang ini hidup di daerah hutan rimba. Mereka menebang
pohon-pohon, membakar ranting, daun-daun dan dahan yang ditebang. Setelah
bersih lalu ditanami berbagai macam tanaman pangan. Setelah dua atua tiga kali
ditanami, kemudian ditinggalkan untuk membuka ladang baru di daerah lain.
- Kebudayaan Nelayan
Kelompok
kebudayaan nelayan ini hidup di sepanjang pantai. Desa-desa nelayan umumnya
terdapat di daerah muara sungai atau teluk. Kebudayaan nelayan ditandai
kemampuan teknologi pembuatan kapal, pengetahuan cara-cara berlayar di laut,
pembagian kerja nelayan laut.
- Kebudayaan Petani Pedesaan
Kelompok
kebudayaan petani pedesaan ini menduduki bagian terbesar di dunia. Masyarakat
petani ini merupakan kesatuan ekonomi, sosial budaya dan administratif yang
besar. Sikap hidup gotong royong mewarnai kebudayaan petani pedesaan.
b.
Kebudayaan Nasional adalah
gabungan dari budaya daerah yang ada di Negara tersebut. Itu dimaksudkan budaya
daerah yang mengalami asimilasi dan akulturasi dengan dareah lain di suatu
Negara akan terus tumbuh dan berkembang menjadi kebiasaan-kebiasaan dari Negara
tersebut. Misalkan daerah satu dengan yang lain memang berbeda, tetapi jika
dapat menyatukan perbedaan tersebut maka akan terjadi budaya nasional yang kuat
yang bisa berlaku di semua daerah di Negara tersebut walaupun tidak semuanya
dan juga tidak mengesampingkan budaya daerah tersebut. Contohnya Pancasila
sebagai dasar negara, Bahasa Indonesia dan Lagu Kebangsaan yang dicetuskan
dalam Sumpah Pemuda 12 Oktober 1928 yang diikuti oleh seluruh pemuda berbagai
daerah di Indonesia yang membulatkan tekad untuk menyatukan Indonesia dengan
menyamakan pola pikir bahwa Indonesia memang berbeda budaya tiap daerahnya
tetapi tetap dalam satu kesatuan Indonesia Raya dalam semboyan “bhineka
tunggal ika”.
CIRI-CIRI
KEBUDAYAAN
Ciri-ciri khas kebudayaan adalah:
(1). Bersifat historis. Manusia membuat sejarah yang
bergerak dinamis dan selalu maju yang diwariskan
secara turun temurun;
(2). Bersifat geografis. Kebudayaan manusia tidak selalu
berjalan seragam,ada yang berkembang pesat dan ada yang lamban, dan ada pula
yang mandeg (stagnan) yang nyaris berhenti kemajuannya. Dalam interaksi dengan
lingkungan, kebudayaan kemudian berkembang pada komunitas tertentu, dan lalu
meluas dalam kesukuan dan kebangsaan/ras. Kemudian kebudayaan itu meluas dan
mencakup wilayah/regional, dan makin meluas dengan belahan-bumi. Puncaknya
adalah kebudayaan kosmo (duniawi) dalam era informasi dimana terjadi saling
melebur dan berinteraksinya kebudayaan-kebudayaan;
(3). Bersifat perwujudan nilai-nilai tertentu. Dalam
perjalanan kebudayaan,manusia selalu berusaha melampaui (batas)
keterbatasannya. Di sinilah manusia terbentur pada nilai, nilai yang mana, dan
seberapa jauh nilai itu bisa dikembangkan? Sampai batas mana?
Keanekaragaman adat istiadat, agama, seni, budaya, dan
bahasa yang berkembang di Indonesia melahirkan adanya kebudayaan nasional dan
kebudayaan daerah. Kebudayaan daerah memiliki ciri khas tersendiri. Namun,
secara keseluruhan ciri khas tersebut mengandung banyak unsur kesamaan yang melahirkan
kebudayaan nasional. Kemudian ciri-ciri kebudayaan itu sendiri dibagi lagi
berdasarkan cakupannya yaitu kebudayaan daerah dan kebudayaan Nasional.
1.
Kebudayaan daerah
adalah kebudayaan yang tumbuh dan berkembang di suatu daerah tertentu yang
memiliki ciri-ciri khas kedaerahan. Ciri-ciri kebudayaan daerah antara lain:
a. Memiliki sifat kedaerahan
tertentu.
b. Mempunyai adat istiadat yang
khas.
c. Memiliki unsur kebudayaan asli
dan tradisional.
d. Dianut oleh penduduk daerah
tersebut.
e. Adanya bahasa dan seni daerah.
f. Adanya unsur kepercayaan.
g. Adanya peninggalan sejarah.
2.
Kebudayaan Nasional
adalah kebudayaan seluruh rakyat Indonesia.Merupakan puncak kebudayaan daerah.
Ciri-ciri kebudayaan nasional adalahsebagai berikut:
a. Mengandung unsur budaya daerah
yang sifatnya diakui secara nasional.
b. Mencerminkan nilai luhur dan
kepribadian bangsa.
c. Merupakan kebanggaan seluruh
rakyat Indonesia.
d. Mengandung unsur-unsur yang
mempersatukan bangsa.
Contoh kebudayaan nasional antara
lain sifat gotong royong, pakaian nasional yaitu kebaya dan batik, serta bahasa
nasional yaitu bahasa Indonesia.Semuanya itu menjadi identitas khas bangsa
Indonesia. Suatu kebanggaan sebagai bangsa Indonesia.
UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
1.
Sistem Upacara Keagamaan
Setiap kebudayaan terdapat kepercayaan yang
dianut. Kepercayaan yang dianutdi Indonesia ada 5, yaitu Islam, Kristen
protestan, Katolik, Hindu dan Budha. Darikelima agama tersebut terdapat upacara
keagamaan yang berbeda-beda. Akantetapi untuk masyarakat yang tinggal
dikota upacara keagamaan sepertinyasudah tidak dilaksanakan lagi kecuali
dalam hal-hal tertentu saja. Sedangkanmasyarakat yang tinggal didesa masih
banyak yang melaksanakan upacarakeagamaan tersebut.
2. Sistem dan Organisasi
Kemasyarakatan
Kebudayaan di Indonesia beragam sangat banyak.
Terdapat masyarakat Jawa,Sunda, Batak, Bugis dsb. Dari macam-macam
kebudayaan tersebut, perluditanamkan nilai-nilai kemanusiaan yaitu membiasakan
bergaul dengankebudayaan yang lain. Dan saling berinteraksi dengan rukun.
Di Indonesiabanyak terdapat kebudayaan yang harus di lestarikan bersama. Jangan
kitasaling bersaing untuk kepentingan pribadi dengan kebudayaan
lain, karena itusama saja kita memecahbelahkan kebudayaan yang
sudah ditanam oleh leluhursebelumnya.
3. Bahasa
Kebudayaan yang beragam sangat berpengaruh pada bahasa
yang dipakainya.Contohnya bahasa Inggris, Jerman, Italia, Sunda,
Jawa, dsb. Dari banyak bahasatersebut kita dapat mempelajarinya untuk
pengetahuan yang lebih luas. Tidakhanya bahasa yang dipelajari berasal
dari bahas luar negri saja, tetapi bahasadari negri Indonesiapun perlu
kita pelajari untuk melestarikan kebudayaan yangada di Indonesia.
4. Sistem
Pengetahuan
Ada banyak sistem pengetahuan
misalnya pertanian, perbintangan,perdagangan/bisnis,
hukum dan perundang-undangan, pemerintahaan/politikdsb. Hal tersebut
juga bagian dari kebudayaan. Kita wajib mempelajarinyakarena dengan
adanya sistem pengetahuan kita menjadi tahu dunia luar dansangat bermanfaat
untuk kehidupan karena berpengaruh pada pekerjaanseseorang untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Tidak perlu semua kita pelajaricukup beberapa saja
kita kuasai, maka akan banyak informasi yang kita dapat.
5. Kesenian
Salah satu ciri khas dari kebudayaan
adalah kesenian. Banyak hal yang bisa kitapelajari mengenai kesenian.
Misalnya seni sastra, lukis, musik, tari, drama, kriadan lain sebagainya.
Hal tersebut bagian dari khas yang dimiliki setiap daerahmaupun setiap
negara. Misalnya untuk kesenian musik. Kita bisa mengetahuidan mencari
musik yang khas dari setiap daerah maupun negara. Contohnyalagu-lagu daerah
ampar-ampar pisang yang berasal dari Kalimantan Selatanyang menjadi ciri khas
dari daerah tersebut.
6. Sistem Mata
Pencaharian Hidup
Mata pencaharian sangat diperlukan
untuk setiap masyarakat karenabermanfaat untuk memenuhi kehidupan manusia.
Misalnya kaumpegawai/karyawan, kaum, petani, nelayan, pedangan. buruh dan
seterusnya. Haltersebut merupakan mata pencaharian yang harus kita tekuni.
Contohnyamasyarakat yang hidup dipesisir pantai lebih banyak bermata
pencahariansebagai nelayan atau masyarakat yang hidup di perkotaan lebih banyak
bermatapencaharian sebagai pegawai kantoran.
7. Sistem Teknologi dan Peralatan
Teknologi semakin lama semakin luas.
Karena makin banyaknya masyarakatyang hidup modern. Teknologi sangat
diperlukan akan tetapi tidak untukmelakukan perbuatan yang melanggar
norma-norma yang berlaku. Sekarang banyak yang menyalah gunakan
alat teknologi khususnya internet. Tidak sedikitmasyarakat yang tertipu
atau melakukan perbuatan asusila dengan internet. Haltersebut harus kita
perhatikan. Jangan sampai kebudayaan kita menjadi minus dimata negara
lain. contoh lainnya dari sistem teknologi dan peralatan adalahperalatan
kantor, rumah tangga, pertanian, nelayan, tukang kayu, peralatanibadah dan
sebagainya lagi.Unsur kebudayaan secara universal sangat beragam. Kita
bisa pelajari denganbaik maka akan dapat banyak sekali pengetahuan
yang sangat bermanfaat.
Fungsi
kebudayaan adalah untuk mengatur manusia agar dapat mengerti bagaimana
seharusnya bertindak dan berbuat untuk menentukan sikap kalau akan
berbehubungan dengan orang lain didalam menjalankan hidupnya.
kebudayaan
berfungsi sebagai:
1. Suatu
hubungan pedoman antar manusia atau kelompok
2. Wadah
untuk menyakurkan perasaan-perasaan dan kehidupan lainnya
3.
Pembimbing kehidupan manusia
4. Pembeda
antar manusia dan binatang
Sifat kebudayaan
1.
Etnosentis
2.
Universal
3.
Alkuturasi
4. Adaptif
5. Dinamis
(flexibel)
6.
Integratif (Integrasi)
PENGERTIAN BUDAYA LOKAL
Budaya
lokal merupakan adat-istiadat, kebudayaan yg sdh brkembang (maju), atau sesuatu
yg sdh mnjd kebiasaan yg sukar diubah yg trdpt d suatu daerah trtentu.
Kebudayaan setiap suku bngsa yg brada d stp daerah mrupakn budaya lokal. Budaya lokal pd umumnya brsft tradisional yg msh d pertahankan.
Budaya lokal adalah mengandung batasan daerah (cultural boundaries). Stp daerah mmpunyai budayanya sndiri, dan persis sprti mosaik. Gmbrn sprti mosaik itu batas2nya tdk kentara, bhkan pengaruh budaya yg1 msk k daerah lain. Namun inti / pusat dr budaya lokal itu tetap ada pusatnya, mski periperinya/pinggir2nya bersinggungan / bhkan msk k daerah lain.
Kebudayaan setiap suku bngsa yg brada d stp daerah mrupakn budaya lokal. Budaya lokal pd umumnya brsft tradisional yg msh d pertahankan.
Budaya lokal adalah mengandung batasan daerah (cultural boundaries). Stp daerah mmpunyai budayanya sndiri, dan persis sprti mosaik. Gmbrn sprti mosaik itu batas2nya tdk kentara, bhkan pengaruh budaya yg1 msk k daerah lain. Namun inti / pusat dr budaya lokal itu tetap ada pusatnya, mski periperinya/pinggir2nya bersinggungan / bhkan msk k daerah lain.
MACAM-MACAM
BUDAYA LOKAL INDONESIA
KEBUDAYAAN
JAWA
Propinsi Jawa Tengah terletak di Pulau Jawa dan beribukota di Semarang. Terbagi menjadi 35 kabupaten dan kota. Jawa Tengah memiliki adat istiadat dan budaya yang unik. Jawa Tengah dikenal sebagai “jantung” budaya Jawa.
Rumah Jawa ldbih dari sekedar tempat tinggal. Masyarakat Jawa lebih mengutamakan moral kemasyarakatan dan kebutuhan dalam mengatur warga semakin menyatu dalam satu kesatuan.
Contohnya saja kita lihat rumah adat dari Provinsi Jawa Tengah yaitu rumah joglo. Joglo merupakan rumah adat Jawa Tengah yang terbuat dari kayu. Rumah bentuk ini mempunyai nilai seni yg cukup tinggi dan hanya dimiliki orang yang mampu. Pada masa lampau masyarakat jawa yang mempunyai rumah joglo hanya kaum bangsawan seperti sang pangeran dan kaum orang yang terpandang, karena rumah ini butuh bahan bngunan yang lebih banyak dan mahal dari pada rumah bentuk lain. Di zaman yang semakin maju ini rumah joglo digunakan oleh segenap lapisan masyarakat dan juga untuk berbagai fungsi lain, seperti gedung pertemuan dan kantor-kantor.
Pada dasarnya, rumah bentuk joglo berdenah bujur sangkar. Pada mulanya bentuk ini mempunyai empat pokok tiang di tengah yang di sebut saka guru, dan digunakan blandar bersusun yang di sebut tumpangsari. Blandar tumpangsari ini bersusun ke atas, makin ke atas makin melebar. Jadi awalnya hanya berupa bagian tengah dari rumah bentuk joglo zaman sekarang. Perkembangan selanjutnya, diberikan tambahan-tambahan pada bagian-bagian samping, sehingga tiang di tambah menurut kebutuhan. Selain itu bentuk denah juga mengalami perubahan menurut penambahannya. Perubahan-perubahan tadi ada yang hanya bersifat sekedar tambahan biasa, tetapi ada juga yang bersifat perubahan konstruksi.
Sirkulasi keluar masuknya udara pada rumah joglo sangat baik karena penghawaan pada rumah joglo ini dirancang dengan menyesuaikan dengan lingkungan sekitar. rumah joglo, yang biasanya mempunyai bentuk atap yang bertingkat-tingkat, semakin ke tengah, jarak antara lantai dengan atap yang semakin tinggi dirancang bukan tanpa maksud, tetapi tiap-tiap ketinggian atap tersebut menjadi suatu hubungan tahap-tahap dalam pergerakan manusia menuju ke rumah joglo dengan udara yang dirasakan oleh manusia itu sendiri.
Ciri khas atap joglo, dapat dilihat dari bentuk atapnya yang merupakan perpaduan antara dua buah bidang atap segi tiga dengan dua buah bidang atap trapesium, yang masing-masing mempunyai sudut kemiringan yang berbeda dan tidak sama besar. Atap joglo selalu terletak di tengah-tengah dan selalu lebih tinggi serta diapit oleh atap serambi. Bentuk gabungan antara atap ini ada dua macam, yaitu: Atap Joglo Lambang Sari dan Atap Joglo Lambang Gantung. Atap Joglo Lambang Sari mempunyai ciri dimana gabungan atap Joglo dengan atap Serambi disambung secara menerus, sementara atap Lambang Gantung terdapat lubang angin dan cahaya.
Rumah adat joglo yang merupakan rumah peninggalan adat kuno dengan karya seninya yang bermutu memiliki nilai arsitektur tinggi sebagai wujud dan kebudayaan daerah yang sekaligus merupakan salah satu wujud seni bangunan atau gaya seni,bahan bangunanya pun terdiri dari bahan-bahan yang berkualitas dan cukup mahal harganya, bangunanya pun sangat kokoh dengan pondasi yang sangat kuat oleh karena itu rumah ini sangat istimewa bagi adat jawa dan sangat dijaga kelestariannya sampai saat ini. Oleh karena itu rumah joglo adalah salah satu rumah yang berpengaruh bagi kelestarian adat daerah yang ada di Indonesia meskipun adat-adat daerah lain banyak juga yang mempunyai rumah adat yang mempunyai seni tersendiri.
Gambyong merupakan tarian khas Jawa Tengah yang biasanya ditampilkan untuk menyambut tamu.
Tarian ini merupakan sejenis tarian pergaulan di masyarakat. Ciri khas pertunjukan Tari Gambyong, sebelum dimulai selalu dibuka dengan gendhing Pangkur. Tariannya terlihat indah dan elok apabila si penari mampu menyelaraskan gerak dengan irama kendang. Sebab, kendang itu biasa disebut otot tarian dan pemandu gendhing.
Pada zaman Surakarta, instrumen pengiring tarian jalanan dilengkapi dengan bonang dan gong. Gamelan yang dipakai biasanya meliputi gender, penerus gender, kendang, kenong, kempul, dan gong. Semua instrumen itu dibawa ke mana-mana dengan cara dipikul.
Umum dikenal di kalangan penabuh instrumen Tari Gambyong, memainkan kendang bukanlah sesuatu yang mudah dan harus mempunyai jiwa seni yang tinggi yang dapat mengikuti irama sampai kedalam perasaan pengendang tersebut. Pengendang harus mampu jumbuh dengan keluwesan tarian serta mampu berpadu dengan irama gendhing. Maka tak heran, sering terjadi seorang penari Gambyong tidak bisa dipisahkan dengan pengendang yang selalu mengiringinya. Begitu juga sebaliknya, seorang pengendang yang telah tahu lagak-lagu si penari Gambyong akan mudah melakukan harmonisasi.
Batik-Tulis Pekalongan (Provinsi Jawa Tengah)
Pakaian adat Jawa Tengah adalah Batik.Kita akan mudah menemukan batik di Propinsi ini karena dua diantara wilayahnya merupakan sentra penghasil batik.Solo dan Pekalongan adalah daerah penghasil batik yang telah memberikan kontribusi positif untuk melestarikan budaya bangsa.
Batik adalah suatu hasil karya yang tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Di berbagai wilayah Indonesia banyak ditemui daerah-daerah perajin batik. Setiap daerah pembatikan mempunyai keunikan dan kekhasan tersendiri, baik dalam ragam hias maupun tata warnanya oleh karena itu kita harus menjaga kelestarianya. Dan salah satu daerah itu adalah Kabupaten Pekalongan. Batik di Pekalongan dapat dikategorikan sebagai batik pesisir yang mempunyai ciri khas pada motif kain hiasnya yang bersifat naturalis dan kaya warna. Ciri khas inilah yang memberikan identitas tersendiri bagi batik-tulis Pekalongan yang berbeda dengan batik lainnya, seperti batik-tulis Yogya atau Solo.
Lir Ilir adalah lagu daerah Jawa Tengah, nada dasar naturel (C), birama 2/4 dengan tempo alegretto. Lagu ini menggunakan bahasa Jawa dan sering dinyanyikan dengan iringan musik gamelan.
Lir ilir, judul dari tembang di atas. Bukan sekedar tembang dolanan biasa, tapi tembang di atas mengandung makna yang sangat mendalam. Tembang karya Kanjeng Sunan ini memberikan hakikat kehidupan dalam bentuk syair yang indah.
Makanan Khas Semarang (Provinsi Jawa Tengah)
Bandeng presto adalah makanan khas Indonesia yang berasal dari daerah Semarang, Jawa Tengah. Makanan ini dibuat dari ikan bandeng yang dibumbui dengan bawang putih, kunyit dan garam. Ikan bandeng ini kemudian dimasak pada alas daun pisang dengan cara presto. Presto adalah cara memasak dengan uap air yang bertekanan tinggi. Karena ikan bandeng terkenal memiliki banyak duri, bandeng presto adalah makanan yang digemari karena dengan cara masak presto duri-duri ini menjadi sangat lunak. Sehingga dapat dinikmati dengan lebih mudah.
..Pesan yang saya sampaikan..
“Kita harus bangga sebagai warga Negara Indonesia yang kaya akan beraneka ragam budaya yang dimiliki dari setiap propinsi, yang didalamnya mencakup: adat istiadat, kesenian, makanan, wisata, peninggalan-peninggalan bersejarah, dll. Kita sebagai generasi muda yang bertanggung jawab atas kelestarianya harus menjaga agar kebudayaan tidak terancam punah dan tidak dicuri oleh negara lain”.
Propinsi Jawa Tengah terletak di Pulau Jawa dan beribukota di Semarang. Terbagi menjadi 35 kabupaten dan kota. Jawa Tengah memiliki adat istiadat dan budaya yang unik. Jawa Tengah dikenal sebagai “jantung” budaya Jawa.
Rumah Jawa ldbih dari sekedar tempat tinggal. Masyarakat Jawa lebih mengutamakan moral kemasyarakatan dan kebutuhan dalam mengatur warga semakin menyatu dalam satu kesatuan.
Contohnya saja kita lihat rumah adat dari Provinsi Jawa Tengah yaitu rumah joglo. Joglo merupakan rumah adat Jawa Tengah yang terbuat dari kayu. Rumah bentuk ini mempunyai nilai seni yg cukup tinggi dan hanya dimiliki orang yang mampu. Pada masa lampau masyarakat jawa yang mempunyai rumah joglo hanya kaum bangsawan seperti sang pangeran dan kaum orang yang terpandang, karena rumah ini butuh bahan bngunan yang lebih banyak dan mahal dari pada rumah bentuk lain. Di zaman yang semakin maju ini rumah joglo digunakan oleh segenap lapisan masyarakat dan juga untuk berbagai fungsi lain, seperti gedung pertemuan dan kantor-kantor.
Pada dasarnya, rumah bentuk joglo berdenah bujur sangkar. Pada mulanya bentuk ini mempunyai empat pokok tiang di tengah yang di sebut saka guru, dan digunakan blandar bersusun yang di sebut tumpangsari. Blandar tumpangsari ini bersusun ke atas, makin ke atas makin melebar. Jadi awalnya hanya berupa bagian tengah dari rumah bentuk joglo zaman sekarang. Perkembangan selanjutnya, diberikan tambahan-tambahan pada bagian-bagian samping, sehingga tiang di tambah menurut kebutuhan. Selain itu bentuk denah juga mengalami perubahan menurut penambahannya. Perubahan-perubahan tadi ada yang hanya bersifat sekedar tambahan biasa, tetapi ada juga yang bersifat perubahan konstruksi.
Sirkulasi keluar masuknya udara pada rumah joglo sangat baik karena penghawaan pada rumah joglo ini dirancang dengan menyesuaikan dengan lingkungan sekitar. rumah joglo, yang biasanya mempunyai bentuk atap yang bertingkat-tingkat, semakin ke tengah, jarak antara lantai dengan atap yang semakin tinggi dirancang bukan tanpa maksud, tetapi tiap-tiap ketinggian atap tersebut menjadi suatu hubungan tahap-tahap dalam pergerakan manusia menuju ke rumah joglo dengan udara yang dirasakan oleh manusia itu sendiri.
Ciri khas atap joglo, dapat dilihat dari bentuk atapnya yang merupakan perpaduan antara dua buah bidang atap segi tiga dengan dua buah bidang atap trapesium, yang masing-masing mempunyai sudut kemiringan yang berbeda dan tidak sama besar. Atap joglo selalu terletak di tengah-tengah dan selalu lebih tinggi serta diapit oleh atap serambi. Bentuk gabungan antara atap ini ada dua macam, yaitu: Atap Joglo Lambang Sari dan Atap Joglo Lambang Gantung. Atap Joglo Lambang Sari mempunyai ciri dimana gabungan atap Joglo dengan atap Serambi disambung secara menerus, sementara atap Lambang Gantung terdapat lubang angin dan cahaya.
Rumah adat joglo yang merupakan rumah peninggalan adat kuno dengan karya seninya yang bermutu memiliki nilai arsitektur tinggi sebagai wujud dan kebudayaan daerah yang sekaligus merupakan salah satu wujud seni bangunan atau gaya seni,bahan bangunanya pun terdiri dari bahan-bahan yang berkualitas dan cukup mahal harganya, bangunanya pun sangat kokoh dengan pondasi yang sangat kuat oleh karena itu rumah ini sangat istimewa bagi adat jawa dan sangat dijaga kelestariannya sampai saat ini. Oleh karena itu rumah joglo adalah salah satu rumah yang berpengaruh bagi kelestarian adat daerah yang ada di Indonesia meskipun adat-adat daerah lain banyak juga yang mempunyai rumah adat yang mempunyai seni tersendiri.
Gambyong merupakan tarian khas Jawa Tengah yang biasanya ditampilkan untuk menyambut tamu.
Tarian ini merupakan sejenis tarian pergaulan di masyarakat. Ciri khas pertunjukan Tari Gambyong, sebelum dimulai selalu dibuka dengan gendhing Pangkur. Tariannya terlihat indah dan elok apabila si penari mampu menyelaraskan gerak dengan irama kendang. Sebab, kendang itu biasa disebut otot tarian dan pemandu gendhing.
Pada zaman Surakarta, instrumen pengiring tarian jalanan dilengkapi dengan bonang dan gong. Gamelan yang dipakai biasanya meliputi gender, penerus gender, kendang, kenong, kempul, dan gong. Semua instrumen itu dibawa ke mana-mana dengan cara dipikul.
Umum dikenal di kalangan penabuh instrumen Tari Gambyong, memainkan kendang bukanlah sesuatu yang mudah dan harus mempunyai jiwa seni yang tinggi yang dapat mengikuti irama sampai kedalam perasaan pengendang tersebut. Pengendang harus mampu jumbuh dengan keluwesan tarian serta mampu berpadu dengan irama gendhing. Maka tak heran, sering terjadi seorang penari Gambyong tidak bisa dipisahkan dengan pengendang yang selalu mengiringinya. Begitu juga sebaliknya, seorang pengendang yang telah tahu lagak-lagu si penari Gambyong akan mudah melakukan harmonisasi.
Batik-Tulis Pekalongan (Provinsi Jawa Tengah)
Pakaian adat Jawa Tengah adalah Batik.Kita akan mudah menemukan batik di Propinsi ini karena dua diantara wilayahnya merupakan sentra penghasil batik.Solo dan Pekalongan adalah daerah penghasil batik yang telah memberikan kontribusi positif untuk melestarikan budaya bangsa.
Batik adalah suatu hasil karya yang tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Di berbagai wilayah Indonesia banyak ditemui daerah-daerah perajin batik. Setiap daerah pembatikan mempunyai keunikan dan kekhasan tersendiri, baik dalam ragam hias maupun tata warnanya oleh karena itu kita harus menjaga kelestarianya. Dan salah satu daerah itu adalah Kabupaten Pekalongan. Batik di Pekalongan dapat dikategorikan sebagai batik pesisir yang mempunyai ciri khas pada motif kain hiasnya yang bersifat naturalis dan kaya warna. Ciri khas inilah yang memberikan identitas tersendiri bagi batik-tulis Pekalongan yang berbeda dengan batik lainnya, seperti batik-tulis Yogya atau Solo.
Lir Ilir adalah lagu daerah Jawa Tengah, nada dasar naturel (C), birama 2/4 dengan tempo alegretto. Lagu ini menggunakan bahasa Jawa dan sering dinyanyikan dengan iringan musik gamelan.
Lir ilir, judul dari tembang di atas. Bukan sekedar tembang dolanan biasa, tapi tembang di atas mengandung makna yang sangat mendalam. Tembang karya Kanjeng Sunan ini memberikan hakikat kehidupan dalam bentuk syair yang indah.
Makanan Khas Semarang (Provinsi Jawa Tengah)
Bandeng presto adalah makanan khas Indonesia yang berasal dari daerah Semarang, Jawa Tengah. Makanan ini dibuat dari ikan bandeng yang dibumbui dengan bawang putih, kunyit dan garam. Ikan bandeng ini kemudian dimasak pada alas daun pisang dengan cara presto. Presto adalah cara memasak dengan uap air yang bertekanan tinggi. Karena ikan bandeng terkenal memiliki banyak duri, bandeng presto adalah makanan yang digemari karena dengan cara masak presto duri-duri ini menjadi sangat lunak. Sehingga dapat dinikmati dengan lebih mudah.
..Pesan yang saya sampaikan..
“Kita harus bangga sebagai warga Negara Indonesia yang kaya akan beraneka ragam budaya yang dimiliki dari setiap propinsi, yang didalamnya mencakup: adat istiadat, kesenian, makanan, wisata, peninggalan-peninggalan bersejarah, dll. Kita sebagai generasi muda yang bertanggung jawab atas kelestarianya harus menjaga agar kebudayaan tidak terancam punah dan tidak dicuri oleh negara lain”.
Kebudayaan
SUMATERA UTARA
Provinsi Sumatera Utara terletak pada 1° - 4°
Lintang Utara dan 98° - 100° Bujur Timur, Luas daratan Provinsi Sumatera Utara
71.680 km².
Sumatra Utara pada dasarnya dapat dibagi atas:
Pesisir Timur
Pegunungan Bukit Barisan
Pesisir Barat
Kepulauan Nias
Pesisir timur merupakan wilayah di dalam provinsi
yang paling pesat perkembangannya karena persyaratan infrastruktur yang relatif
lebih lengkap daripada wilayah lainnya. Wilayah pesisir timur juga merupakan
wilayah yang relatif padat konsentrasi penduduknya dibandingkan wilayah
lainnya. Pada masa kolonial Hindia-Belanda, wilayah ini
termasuk residentie Sumatra's Oostkust bersama provinsi Riau.
Di wilayah tengah provinsi berjajar Pegunungan
Bukit Barisan. Di pegunungan ini terdapat beberapa wilayah yang menjadi
kantong-kantong konsentrasi penduduk. Daerah di sekitar Danau
Toba dan Pulau Samosir, merupakan daerah padat penduduk yang
menggantungkan hidupnya kepada danau ini.
Pesisir barat merupakan wilayah yang cukup sempit,
dengan komposisi penduduk yang terdiri dari masyarakat Batak, Minangkabau, dan
Aceh. Namun secara kultur dan etnolinguistik, wilayah ini masuk ke dalam budaya
dan Bahasa Minangkabau.
Pada dasarnya, bahasa yang dipergunakan secara luas
adalah Bahasa Indonesia. Suku Melayu Deli mayoritas menuturkan Bahasa
Indonesia karena kedekatannya dengan Bahasa Melayu yang menjadi
bahasa ibu masyarakat Deli. Pesisir timur seperi wilayah Serdang Bedagai,
Pangkalan Dodek, Batubara, Asahan, dan Tanjung Balai, memakai Bahasa Melayu
dialek "o" begitu juga di Labuhan Batu dengan sedikit perbedaan
ragam. Di Kabupaten Langkat masih menggunakan bahasa Melayu dialek
"e" yang sering juga disebut bahasa Maya-maya. Mayarakat Jawa di
daerah perkebunan, menuturkan Bahasa Jawa sebagai pengantar sehari-hari.
Di kawasan perkotaan, orang Tionghoa lazim
menuturkan Bahasa Hokkian selain bahasa Indonesia. Di pegunungan,
masyarakat Batak menuturkan Bahasa Batak yang terbagi atas empat
logat (Silindung-Samosir-Humbang-Toba). Bahasa Nias dituturkan di Kepulauan
Nias oleh suku Nias. Sedangkan orang-orang di pesisir barat, seperti Kota
Sibolga, Kabupaten Tapanuli Tengah, dan Mandailing Natal
menggunakan Bahasa Minangkabau.
Sumatera Utara yang
kaya dengan budaya adat istiadat dan keindahan alamnya.
Sumatera Utara kaya dengan berbagai
adat budaya atau etnis yang beragam antara lain : Etnis Melayu, Batak Toba,
Batak Karo, Batak Angkola, Batak Pakpak Dairi, Batak Simalungun, Nias, Etnis
Sibolga Pesisir, dan etnis pendatang.
Semua etnis memiliki nilai budaya
masing-masing, mulai dari adat istiadat, tari daerah, jenis makanan, budaya dan
pakaian adat juga memiliki bahasa daerah masing-masing. Keragaman budaya ini
sangat mendukung dalam pasar pariwisata di Sumatera Utara. Walaupun begitu
banyak etnis budaya di Sumatera Utara tidak membuat perbedaan antar etnis dalam
bermasyarakat karena tiap etnis dapat berbaur satu sama lain dengan memupuk
kebersamaan yang baik. kalau di lihat dari berbagai daerah bahwa hanya Sumatera
Utara yang memiliki penduduk dengan berbagai etnis yang berbeda dan ini
tentunya sangat memiliki nilai positif terhadap daerah sumatera utara.
Kekayaan budaya yang dimiliki
berbagai etnis yaitu :
Batak Toba dengan Tarian
Tortor, Wisata danau toba, wisata megalitik (kubur batu), legenda (cerita
rakyat), adat budaya yang bernilai tinggi dan kuliner.
Batak Karo yang terkenal
dengan daerah Berastagi dengan alam yang sejuk dan indah, penghasil buah-buahan
dan sayur-sayuran yang sudah menembus pasar global dan juga memiliki adat
budaya yang masih tradisional.
Etnis Melayu yang terkenal
dengan berbagai peninggalan sejarah seperti Istana Maimoon, tari derah dan
peninggalan rumah melayu juga masjid yang memiliki nilai sejarah yang
tinggi.
Batak Angkola yang terkenal
dengan kultur budaya yang beragam, mulai dari tari daerah adat istiadat dan
merupakan penghasil salak (salak sidempuan) yang juga sudah dapat menembus
pasar global.
Batak Pakpak Dairi yang
dikenal dengan peninggalan sejarah megalitik berupa mejan dan patung ulubalang dan
tentunya juga memiliki adat istiadat dan tari daerah juga alat musik yang
khusus.
Etnis Simalungun memiliki
peninggalan sejarah berupa Rumah Bolon atau yang dikenal dengan Museum
Lingga/Rumah Bolon yang pada tempat itu masih terdapat berbagai peninggalan
sejarah dan etnis Simalungun juga memiliki adat istiadat dan budaya yang
tersendiri.
Etnis Nias memiliki daerah
yang kaya dengan wisata alam yang sangat menakjubkan yang telah memiliki nilai
jual hingga ke mancanegara, daerah ini juga memiliki kekayaan situs megalitik
dan daerah ini masih tergolong daerah yang orisinal yang belum terlindas dengan
kemajuan zaman karena didaerah ini masih banyak peninggalan megalitik seperti
kampung batu, nilai budaya yang tradisional dan banyak lagi yang sangat bernilai
tinggi, dan menurut cerita masyarakat setempat, daerah tersebut sudah
direncanakan untuk dijadikan salah satu zona situs megalitik yang dilindungi
dunia.
Etnis Sibolga Pesisir ini
juga memiliki berbagai budaya dan adat istiadat yang khusus yang juga memiliki
nilai sejarah yang sangat berharga.
Dari semua etnis tersebut maka
dapatlah dikatakan bahwa Sumatera Utara memiliki kekayaan budaya dan
etnis juga sejarah yang patut untuk diperhitungkan dan dijaga kelestariannya
demi mengangkat martabat bangsa Indonesia di bidang Kebudayaan dan Pariwisata.
Budaya
Sumatera Utara - Seni Kebudayaan Tradisional Propinsi Daerah Sumut. Sumatra
Utara memiliki khasanah kekayaan budaya yang beraneka ragam. Kebudayaan daerah
Sumsel tersebut meliputi adat istiadat, seni tradisional, dan bahasa daerah.
Di
Propinsi Sumatera Utara terdapat beberapa suku yang mendiami propinsi
tersebutdiantaranya adalah suku Melayu, suku Nias, suku Batak Toba, suku
Pakpak, Karo, Simalungun, Tapanuli Tengah, suku Tapanuli Selatan yang terdiri
dari suku Sipirok, suku Angkola, Padang Bolak, serta Mandailing, Namun ada juga
pendatang seperti suku Minang, Jawa serta Aceh. Pendatang ini membawa
kebudayaan serta adat-istiadatnya masing-masing.
Seni
Budaya Sumatera Utara
Musik
daerah Sumatera Utara
Sama
seperti budaya daerah lainnya yang ada di Indonesia Sumatera Utara juga memilki
musik yang khas daerah Sumse. Musik yang biasa dimainkan di Sumatra Utara ini
tergantung dengan upacara-upacara adat yang diadakan di Sumut. Yang menjadi
ciri khas adalah terdapat alunan musik genderang. Seperti misalnya pada Etnis
Pesisir yang memiliki serangkaian alat musik yang sebut dengan Sikambang.
Tarian
Budaya Sumatera Utara
Memiliki
beraneka ragam seni tari tradisional yang terbagi beberapa macam. Ada yang
bernuansa magis yang berupa tarian sakral namun ada juga yang sifatnya untuk
hiburan saja yang berupa tari profan. Jenis tari adat Sumut merupakan bagian
dari upacara adat, sedangkan tari sakralnya biasanya ditarikan oleh dayu-datu.
Beberapa
tarian yang berasal dari Sumatera Utara adalah tari Tortor, morah-morah,
parakut, sipajok, patam-patam sering dan kebangkiung, tortor nasiaran, tortor
tunggal panaluan.
Dari Berbagai Sumber.
Komentar
Posting Komentar