Koran Harian Part 36
Sore-sore ketemu madam,
Hei gaes selamat malam.......
-_-
Oke, fine, itu sebenernya gue sedang berusaha membuka post ini dengan pantun singkat, tapi ya udah lah ya . Tidak usah diteruskan lagi.
Ohya, hari ini dari tadi sore gue kepikiran untuk membaca ulang post-post 'Koran Harian' di blog gue. Dari part 1 sampe yang terakhir sebelum ini udah gue baca. Dari post awal-awal, gue sempet curhat soal gue yang gak mau pacaran dulu karna gue -waktu itu- mengganggap bahwa berteman itu lebih baik dan lebih asik. Gue lebih mengagungkan sebuah pertemanan daripada pacaran. Itu pun berlangsung sampai akhirnya gue punya pacar sejak Oktober 2015 lalu. Awal-awal pacaran, gue masih bersikap cuek bebek ke dia, pacar gue, sebut aja namanya Putra Mahardika. (*dari dulu gue gak pernah menyebutkan namanya secara gamblang di blog ini, tapi ya udah lah ya, gue sebutin pun ada yang kenal? Kalo ada, Anda beruntung sekali! Aha!)
Dan memasuki part angka pertengahan, gue mulai tidak lagi sering curhat soal ketidakasiknya pacaran karna, yap, anggapan gue berubah soal itu.
Gue jadi mikir gini,
"Oh oke, ternyata jatuh cinta memang bener-bener bisa merubah seseorang" Dan gue harap gue berubah jadi power ranger warna pink, eh gak biru aja deh, eh kuning aja lebih terang, tapi putih lebih netral, tapi..
Oke, gue berubah jadi pedagang kostumnya aja biar bisa nyobain bajunya satu-satu. Hehehe just kidding!
Dan itu juga gue udah ceritain ke Puma, dan dia bilang kalo gue udah jadi lebih baik.
Fine, gue cukup tersanjung. Tapi secara pribadi, gue rasanya cuma stuck disini. Gak ada perubahan yang signifikan yang bisa dilihat, didengar atau dirasakan orang dengan jelas.
Baik kita geser sedikit dari perubahan, lanjutan dari Koran Harian gue di blog masih berlanjut. Di part angka 20'an ke atas, gue lebih sering memposting puisi-puisi yang kadang inspirasinya nongol gitu aja, dan kadang juga gue harus memeras otak dan menggali lebih dalam, lebih dalam lagi sampe airnya keluar (ini udah kayak gali sumur) hingga akhirnya gue menemukan inspirasi. Jadi keluarlah kalimat-kalimat yang mungkin sedikit alay, mendramatisir atau gak nyambung antar kalimat.
Puisi yang pernah gue posting sebenernya udah lumayan banyak di post-post awal pertama gue punya blog. Temanya pun beraneka macam, ada tentang hujan, ibu, alam, benda mati dan tentu saja soal cinta.
Di koran harian gue ini, lebih banyak puisi yang gue tulis untuk mengungkapkan isi hati gue yang kadang senang, sedih, bimbang, biasa aja dan jatuh cinta.
Gaess, selain blog ini, sebenernya gue juga masih curhat ke diary kalo gue males buka blog dan paket data internet udah gue matiin atau diambang batas kritis. Selain diary, gue juga punya Tempat Penampungan Curhat yang bisa mgomong, hidup dan berwujud manusia laki-laki. Ya siapa lagi? Pacar gue, Putra Mahardika.
Walaupun kadang solusi dia gak masuk ke otak gue gara-gara kurang aqua, kurang gizi atau kurang dibelai. Seenggaknya gue merasa nyaman. Gue merasa "Oh, gue gak sendiri. Ada dia kok yang bisa bantu gue."
Hampir semua yang gue rasain pernah dan selalu gue ceritakan ke dia. Dari mulai sakit perut karna telat makan, kelaparan, sakit kepala, soal kampus, soal di rumah, soal mimpi dan banyak lagi.
Tapi ada hal-hal kecil yang gak harus gue ceritakan ke dia, kayak gue pernah digigit semut atau nyamuk, atau bedak gue habis, atau hal-hal kecil yang gak penting dan serius. Kenapa begitu?
Karna bukan cuma gue hal yang harus dia perhatikan atau dengarkan ceritanya. Ada banyak orang yang memerlukannya. Banyak orang. Dan gue cuma bisa menunggu dia pulang, berdiri dan peluk dia sebagai pelepas lelah.
I love you more than just what i can say.
Thanks!
Komentar
Posting Komentar