Koran Harian Part 51
Mendung, 9 Juli 2017 di rumah..
Gampang2 susah jadi wanita.
Kadang jadi bangga banget karna katanya wanita akan selalu benar. Apalagi ada kata 'ladys first' ala2 aturan restoran dining. Jadi wanita juga gampang pake baju. Apa aja asal pas dan nyaman. Juga bisa fashionable dan stylish.
Tapi jadi wanita juga ada susahnya. Misalnya tiap bulan harus nahan nyeri perut gara2 haid (beberapa wanita), harus juga selalu jaga kebersihan biar gak disangka bukan calon istri idaman. Wanita juga kadang dianggap manusia lemah yang lebih sering menangis daripada laki2. Wanita sering kena KDRT, kekerasan seksual atau pelecehan atau jadi kambing hitam para hidung belang. Dalam keluarga pun, wanita sering tidak diutamakan apalagi kalo punya saudara laki2 walaupun sekarang udah abad 21, jaman milenials.
Oh oh..
Walaupun jaksa pengadilan sering tidak adil dalam mengambil keputusan, tapi Tuhan selalu adil.
Hitam putih, miring datar, kanan kiri, atas bawah, buka tutup, ngantuk gak ngantuk. Tuhan selalu adil.
Dan mungkin aku gak pernah menyadari bahwa aku gak beda jauh sama wanita kebanyakan.
Suka nangis, terlalu sensitif
Suka ngodein, dan yang paling berkesan suka cari perhatian atau senang diperhatikan.
Awalnya aku kira, aku adalah wanita yang memang so what gitu lho alias cuek banget.
Tapi makin kesini, apalagi setelah pacaran sama orang ini, aku jadi makin sensitif.
Yang awalnya aku gak pernah suka cemburu, malah aku blak2an bilang cemburu bahkan sama temen cowoknya.
Yang awalnya aku berpikir, pacaran itu bukan fokus utama, tapi sekarang malah jadi hal penting juga.
Adehh lelah adek bang lelah..😩
So laki2 ini, seperti lebih pintar dan lebih luas wawasannya dari aku. Atau mungkin emang aku yang wawasannya mentok?
Tapi keselnya, dia selalu punya alasan yang masuk akal. Gak keliatan dimana gombalnya, nada2 ngarangnya. Anehnya aku jadi makin ciut.
Buruknya, aku jadi krisis percaya diri beberapa waktu ini. Padahal mungkin maksud dia baik, mengajariku sesuatu gal bagaimana cara berhubungan, menyelesaikan masalah dengan bijak tanpa harus dibesar2kan.
Tapi gimana? Aku terlanjur jadi wanita.
Sorry domorry strawberry..
Aku tidak terlalu suka kritik, tapi aku harus nerima, harus fix my own problem.
Aku gak suka orang yang diharapkan sibuk sendiri, tapi aku gimana lagi? Dia punya tanggung jawab lain yang lebih penting.
Dan akhirnya aku berusaha cuek lagi, dalam artian tidak terlalu ambil pusing karna dia sibuk. Toh dia selalu berusaha meluangkan waktu walaupun aku udah di luar angkasa mimpi. Toh aku cuma pacarnya, dia belum punya tanggung jawab terhadapku.
Hhh adeh..
Ayolah tih, jangan jadi terlalu lembek. Nanti gampang dihipnotis lho..
Segitu aja udah.
Bye
Komentar
Posting Komentar