Koran Harian 63

Sepertinya saat ini aku lagi dalam masa A Quarter Life Crisis. Atau kalo berdasarkan wikipedia, a quarter life crisis atau krisis pada seperempat abad adalah kondisi dimana seseorang merasakan masalah yang sangat mempengaruhi kehidupan sehari-harinya. Biasanya hal ini terjadi karena ketidaksiapan seorang muda dalam menghadapai masalah dewasa untuk pertama kalinya. 

Ada banyak hal yang membuat aku tau kondisiku sekarang. Seperti beberapa hal yang dulu rasanya tidak pernah aku perhatikan, kini seakan jadi bahan pembuat insekuritas dalam diriku. 

Terlebih adanya sosmed bernama instagram ini, aku malah seperti orang goblok yang menginginkan kehidupan yang perfect seperti dalam sosial media. Padahal, secara sadar aku tau dan sering membaca meski sekilas bahwa "apa yang ada di sosial media itu adalah fana". Aku tau bahwa kehidupan orang-orang yang aku ikuti di sosmed nggak sesempurna kelihatannya. Si A mungkin punya tubuh langsing, tapi nggak ada yang tau bagaimana cara dia mendapatkan tubuh langsing itu, kulit bersih itu atau bagaimana kondisi keluarga atau bahkan mentalnya? 

Si B juga mungkin terlihat gembira, liburan kesana-kesini, tapi mungkin apa yang wajah gembira yang diperlihatkan di sosmed itu adalah sebuah bentuk frustasi, bisa juga bentuk penunjukan diri agar diakui oleh orang lain. Jadi apakah mungkin dia kurang apresiasi dan pengakuan dari orang-orang terdekat? 

Memang sih, nggak semua orang seperti itu. Mungkin memang benar ada yang kehidupannya memang baik seperti yang diperlihatkan di sosmed, tapi dari 100 mungkin hanya 1. 

Nah kembali lagi ke masalah insekuritas dalam diriku. Masalahnya adalah aku menyadari bahwa aku sangat tidak sehat untuk terus membandingkan diri dengan kehidupan orang lain. Aku sadar bahwa aku sering kesal, marah bahkan melampiaskannya ke anakku. Aku sadar bahwa tidak baik untuk memendam segala hal buruk dipikiran. Aku sadar kondisiku kini seperti kue bolu kurang dikocok, melempem. 

Bahkan dalam pekerjaanpun aku seperti terjebak. Satu sisi menginginkan keluar dari ruang kantor untuk memerdekakan diri dengan profesi sesuai passion, tapi di sisi lain ada tuntutan finansial yang harus dipenuhi setiap bulan. 

Tak hanya itu, dalam rumah tangga pun kadang aku merasa tidak melakukannya dengan baik. 

Sangat disayangkan bahwa aku tidak bisa membuat diriku bersemangat setiap hari. I Feel like, there something that i missed. Ada sesuatu yang kurang. Ada sesuatu yang aku lupakan. 

dan apakah itu "bersyukur"?