Koran Harian Part 25

Bello....!!!

How are you? Apa kabar hari ini?
Semoga lo masih betah baca tulisan yang menyesatkan ini. Haha

Hari ini, dimana tanggal bulan dan tahunnya ada di satuan belasan, tanggal 16 bulan 12 tahun '15, gue ada di kampus sekarang. Minjem diam-diam (lebih tepatnya nyolong sih) laptop temen gue yang tergelatak kesepian diantara belantara barang-barang di ruangan ini. Gak usah gue sebut gue ada di ruangan apa, yang jelas disini berantakan bangetz! huh!
But, I don't want to talking about how crazy this room, I wanna talking about my DREAM.
Yes. Sis en Brow (kita pake aja bahasa toko online biar keren hehe) Everyone have a dream in their life. I, You, They, We, She, and It HAVE A DREAM. I'm sure about that.
Sejak dulu, entah kapan itu, pokonya dulu, gue punya mimpi mau jadi Penulis. Dan sejak mengenal Bang Raditya Dika (yah walaupun gak kenalan langsung cipika cipiki dan dia gak kenal gue, hiks), mimpi itu menjadi kian membuncah di hati dan pikiran gue. Dari sejak SMP, gue udah suka nulis diary karena mungkin di umur segitu gue udah mulai memasuki masa labil. Udah mulai mengharapkan yang namanya kasih sayang dari orang selain orang tua yang semakin gue dewasa gue rasa semakin jauh. Menulis adalah satu-satunya harapan gue agar bisa mengungkapkan perasaan gue walaupun kertas-kertas itu gak bisa ngasi solusi secara langsung ke gue. Keterbatasan gue dalam bercerita secara lisan juga yang mendukung kenapa gue suka nulis diary.
Dari sejak itu, gue mulai berimajinasi. Efek dari suka membaca tulisan "Lalapan Lele, Ayam, Ikan Bakar" dan "Butuh Dana Cepat? Hub. 081001002003" di jalan waktu kecil, kemudian beralih ke cerpen dan novel membuat gue mencoba untuk menulis sebuah cerita. Mulai dari puisi, kemudian cerita-cerita pendek dengan judul-judul sederhana dan cerita agak panjang yang gue kadang dapatkan dari cerita hidup gue sendiri.
Ya, walaupun karya-karya itu belum pernah dipublish oleh media cetak apapun, keculai satu puisi singkat gue judulnya "Katanya Aku Bidadari" yang dimuat oleh salah satu majalah anak sekolahan waktu SMA dulu. Faktor yang paling mendasar, yang menyebabkan hal itu terjadi karena gue adalah orang yang moody banget. Rasa malas seringkali muncul ketika gue merasa gak nyaman dengan situasi, merasa marah atau kesal dan sebaginya. Ujung-ujungnya, project tulisan (cerita gue) banyak yang terbengkalai alias gak punya ending yang jelas. Tapi gue punya beberapa cerpen yang udah rampung. Pernah sih terbesit di otak gue akan mengirim erpen itu ke majalah atau koran yang sering memuat cerpen. Tapi entah apa yang terjadi, hal tersebut gak pernah gue lakuin sampai sekarang.
Akhirnya, setelah mengenal Blog (dan gue adalah orang yang telat kenalan sama blog ini dan gue tau dari Raditya Dika) gue mulai menulis, mempublish karya-karya gue di blog ini. Nama dari blog ini pun awalnya gue terinspirasi dari kata Pepatah Patah Tumbuh Hilang Berganti, itu yang ada di otak gue, tapi entah jin darimana yang menggerakkan jari-jemari ini sampai gue kebalik nulisnya. Jadilah Patah Hilang Tumbuh Berganti. Filosofinya pun gue ubah (dan baru terpikir tadi, beberapa detik lalu) adalah Ketika kita patah semangat dalam mencapai impian, maka semuanya akan menghilang sia-sia. Tapi jika kita mencoba bangkit dan menumbuhkan semangat itu lagi, maka apapun impianmu dan sesulit apapun tantangan yang kamu hadapi, kamu akan mampu meraihnya. Do the best! 

Ngomongin soal mimpi itu lagi, kenapa gue nulis ini? karena tadi ada orang yang nanya dan nyuruh gue buat memaparkan apa sih mimpi gue. Selain teriming-iming oleh voucher 50ribu dari usaha kak Prita namanya, pemilik Nature Cake, gue juga ingin sharing sama temen-temen gue. Walaupun cukup singkat, tapi setelah gue berpikir lagi, kenapa gue gak lakuin aja cara yang dilakukan kakak itu? Gue bilang setelah dari kampus sore nanti, gue akan tulis besar-besar impian gue di pintu lemari yang pas ada di depan kasur gue. Dengan harapan itu akan mengingatkan gue tentang mimpi itu dan gue akan selalu berusaha untuk mewujudkannya. Siapa tau nanti, setahun atau dua tahun kedepan, gue akan jadi salah satu dari jajaran penulis hebat sama seperti Raditya Dika. Siapa tau gue bisa jadi partnernya Bang Radit dan akhirnya Raisa bisa ngefans sama gue. Haha, just believe it, guys!

So, cukup untuk hari ini, acara gue di kampus belum selesai nih. Bye and thanks for reading!

NB: Semoga Anda tidak sesat setelah membaca tulisan ini. 

Komentar

Postingan Populer