Koran Harian Part 42

Ekspresi?

Tiba-tiba gue terpikir tentang ekspresi. Melihat akting para aktor atau aktris di TV, penyanyi dalam melantunkan lagunya, atau pelawak dengan kocak dapat mengocok perut pemirsanya.
Gue teringat juga tentang "Kebebasan Berpikir dan Berekspresi"
Hidup di negara yang mana setiap warga bebas mengekspresikan pikirannya. Tapi eits, masih ada aturan yang membatasi kebebasan tersebut.

Jadi bagaimana seharusnya kita berekspresi?

Terkadang, sebagai individualis gue merasa harus dapat mengekspresikan apa yang gue pikirikan dengan sangat gamblang. Gamblang tanpa sensor apapun. Tapi sebagai individualis juga, gue merasa gue gak bisa melakukan itu, termasuk ketika gue sedang bercerita dengan diri sendiri.
Ada berbagai hal yang membuat gue gak bisa secara bebas mengutarakan isi hati gue. Antara nalar dan logika, rasa dan pemahaman dari luar seperti bercampur aduk di otak gue.
Sama hal seperti negara, dalam diri gue sendiri pun ada aturan yang membatasi diri gue sendiri. Ya memang sih, aturan itu berasal dari lingkungan gue atau kadang gue buat-buat sendiri atas pemahaman gue sendiri.

Sering juga gue punya imajinasi yang ketika gue berusaha nyatakan, it's different man!
Gue sering beranggapan sendiri bahwa gue punya suara yang bagus, gue bisa berperan sebagai siapa aja dan sebagainya. Gue pikir gue sangat ekspresif di imajinasi gue sendiri. But not at a real life.

Gue kadang sadar akan ketidakmampuan gue dalam menyatakan ekspresi. Gue kadang kecewa, badmood, atau menyesal, kenapa sih gue kayak gini kan seharusnya gue kayak gitu dan blablabla....

Gue pikir, gue bukan seorang ekspresif yang baik. Karna lumayan banyak ekspresi yang gue sembunyikan dari orang lain. Ada ekspresi yang tidak bisa gue tampilkan pada orang-orang tertentu. Dan ada ekspresi yang harus gue tiadakan agar orang nyaman sama gue.

So, are you expretionism?

#ekspresi

Komentar

Postingan Populer