Koran Harian Part 43

Sakit?

Ya, sakit. 

Ada banyak hal yang bisa saja merasakan sakit. Dari sesuatu yang teraba sampai sesuatu yang tidak pernah terlihat seperti perasaan. Sakit punya banyak sebutan lain. Ada pusing, nyeri, demam, galau, marah atau sedih.Banyak sekali hal yang membuat sakit itu datang. Seperti segala sesautu yang tidak sesuai dari jalur atau harapan.

Aku, sakit?

Ya tentu saja aku pernah sakit.
Diare, demam, pusing
Bahkan marah, sedih sampai sakit hati.


Sekarang?

Ya, aku menulis ini karena aku sedang merasakan rasa sakit yang kusebut sedih.
Seseorang yang bernama Putra Mahardika juga sedang terbaring di tempat dimana orang-orang sakit dirawat, dokter dan suster berkeliaran, bau obat menyengat dan keluarga membesuk setiap hari.
Dia sakit, entah kenapa aku bisa menangis setiap malam.
Mungkin karena aku kesepian? kata temanku begitu.
Atau mungkin aku dan dia punya ikatan yang kuat? ah, kurasa terlalu berlebihan.
Dan gara-gara dia sakit, semua rencanaku, bayanganku, khayalanku harus ditiadakan.

Datang ke acara kampus yang disebut Makrab, aku membayangkan bagaimana aku berpose cantik di sampingnya sambil memeluk tangannya. Membayangkan aku punya foto pertama bersama dia dengan aku memakai dress pinjaman teman dan make up yang jarang aku poleskan ke wajahku.

Dan satu minggu setelahnya, tepatnya 2 hari dari postingan ini aku buat, aku akan diwisuda. Sebenarnya dia juga, seharusnya dia bisa bersama aku dan keluarga masing-masing berfoto bersama memakai toga walaupun belum sarjana. Seharusnya aku dan dia bisa berfoto bersama memakai toga, dan kemudian dilepas. Kami berfoto menggenakan kebaya rapi dan setelan jas rapi, kami akan merasa bahagia meskipun besoknya harus melewati hari-hari yang lebih sulit lagi. Aku belajar menafkahi diriku sendiri dan dia bekerja lebih keras lagi untuk ibu dan adik perempuannya yang harus lulus SMA tahun depan.

Tapi, seakan-akan semuanya cuma anganku sendiri. Atau 'The Power of Thinking' yang aku terapkan belum bekerja? atau kurang kuat? ah, aku merasa sangat sedih.
Melihatnya ke rumah sakit hampir setiap hari di sore hari, terbaring, dilarang duduk lama karena takut cairan yang menybabkan dia sakit ini merambat ke bagian yang lain.

Kuterangkan, aku bisa menangis setiap malam. Atau di jalan sepulang menjenguknya. Aku hampir seperti tidak memperhatikan rute yang aku lewati, atau bisa ku katakan aku dalam fase setengah sadar.

Oh God!

Semua orang yang aku kenal, berusaha memberikan semangat pada dia juga aku. Biar aku tidak tambah membuatnya bersedih. Jadi aku harus kuat.

We just gotta be strong, because we'll be fine. And the beaches very miss us to come.

Aku berdoa setiap hari, agar kamu cepat-cepat sehat dan selalu sehat.

I love you, Wik. :)

Komentar

Postingan Populer