Contoh Laporan Prakerin Pariwisata
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Praktek Kerja Indutri (PRAKERIN)
adalah suatu bentuk penyelenggaraan dari sekolah yang memadukan secara
sistematik dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dan program
Prakerin yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja untuk
mencapai suatu tingkat keahlian profesional. Dimana keahlian profesional
tersebut hanya dapat dibentuk melalui tiga unsur utama yaitu ilmu pengetahuan,
teknik dan kiat. Ilmu pengetahuan dan teknik dapat dipelajari dan dikuasai
kapan dan dimana saja kita berada, sedangkan kiat tidak dapat diajarkan tetapi
dapat dikuasai melalui proses mengerjakan langsung pekerjaan pada bidang
profesi itu sendiri. Pendidikan Sistem Ganda dilaksanakan untuk memenuhi
kebutuhan tenaga kerja yang profesional dibidangnya. Melalui Pendidikan Sistem
Ganda diharapkan dapat menciptakan tenaga kerja yang profesional tersebut.
Dimana para siswa yang melaksanakan Pendidikan tersebut diharapkan dapat
menerapkan ilmu yang didapat dan sekaligus mempelajari dunia industri. Tanpa
diadakannya Pendidikan Sistem Ganda ini kita tidak dapat langsung terjun ke
dunia industri karena kita belum mengetahui situasi dan kondisi lingkungan
kerja.
Ada
beberapa peraturan tentang Paktek Kerja Industri (PRAKERIN) dan putusan Menteri.
Adapun peraturan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah sebagai berikut :
Tercantum
pada UU. No. 2 tahun 1989 tentang Pendidikan Nasional yaitu untuk menyiapkan
peseta didik melalui kegiataan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi
peranannya di masa yang akan datang.
Peraturan
Pemerintah No. 29 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah yang bertujuan
meningkatkan kemampuan peserta didik sebagai anggota masyarakat dalam
mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya, alam sekitar,
dan meningkatkan pengetahuan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan pada
jenjang yang lebih tinggi dan untuk mengembangkan diri sejalan dengan
perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) serta kebudayaan;
Peraturan
pemerintah No. 39 tahun 1992 tentang peran serta masyarakat dalam Pendidikan
Nasional, serta Keputusan Menteri No. 0490/1993 tentang Kurikulum SMK yang
berisi bahwa “Dalam melaksanakan pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur
yaitu Pendidikan di dalam sekolah dan Pendidikan di luar sekolah.”
B. Tujuan Penulisan Laporan Prakerin
Adapun
tujuan dari pembuatan laporan ini adalah:
a)
Mengetahui
sejarah Grand Istana Rama Hotel
b) Mengetahui struktur organisasi dan
fungsi struktur organisasi di Grand Istana Rama Hotel
c)
Mengetahui
fasilitas yang ada di Grand Istana Rama Hotel
d)
Mengetahui
prosedur pelayanan tamu di Grand Istana Rama Hotel
C. Manfaat
Penulisan Laporan Prakerin
Adapun manfaat dari penulisan ini
adalah:
1. Bagi Siswa
a) Siswa dapat menganalisa hasil
Prakerinnya sendiri,
b) Siswa dapat menambah ilmu yang belum
didapat di sekolah,
c) Siswa dapat mengembangkan dan
membandingkan teori-teori yang didapat di sekolah dengan keadaan di lapangan
industri,
d) Siswa dapat memperoleh pengalaman
sebagai bekal apabila nanti telah terjun ke dunia industri.
2.
Bagi
Sekolah
a) Dapat mempermudah para guru dalam
proses PBM (Proses Belajar Mengajar) karena siswa langsung dapat mempraktekkan
yang diberikan di sekolah,
b) Sebagai bahan masukan pembelajaran
dan sebagai bahan study banding untuk
menambah wawasan,
c) Sebagai sarana dan prasarana yang
harus dikembangkan agar kedepannya siswa dapat mengembangkan kreatifitasnya.
3.
Bagi
Hotel
a) Dapat meringankan pekerjaan
karyawan/karyawati hotel bersangkutan,
b) Dapat membantu operasional hotel,
c) Terjalin kerjasama antara pihak
hotel dan sekolah dalam penyaringan siswa yang dianggap mampu bersaing di dunia
kerja.
(sesuai dengan organisasi hotel masing-masing)
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah
Hotel
Pada tahun 1988 didirikan sebuah
hotel yang terletak di tepi pantai Kuta. Awalnya tempat ini adalah semak
belukar dan banyak tumbuh pohon kelapa. Disamping itu harga tanah masih murah
karena saat itu orang belum memanfaatkan keindahan yang dimiliki oleh pantai
Kuta seperti pasir putihnya dan debur ombaknnya yang menantang.
Hal tersebut membuat hati seseorang
yang bernama I Made Sudartha tersentuh untuk memanfaatkannya sehingga
diwujudkan dengan mendirikan sebuah hotel yang diberi nama “Rama Palace Hotel” yang terdiri dari 20
kamar superior dan 50 kamar standar
dengan satu internasional restaurant
dan swimming pool.
Hotel ini pertama kali dibuka untuk
penerimaan tamu pada tanggal 22 Desember 1989 dan dipimpin oleh seorang General Manager bernama Mr. Jull Fluer berkebangsaan Belanda.
Tamu yang menginap kebanyakan adalah warga Negara dari Belanda, German, dan
Australia.
Karena pesatnya perkembangan
pariwisata di Bali khususnya di Kuta, maka pada tanggal 1 Desember 1990 “Rama Palace Hotel” mengadakan penambahan
fasilitas kamar yakni 73 standar dan 3 junior
suites sehingga jumlah kamar seluruhnya adalah 146 kamar. Di samping itu
juga ada penambahan restaurant coffee
shop dan Italian Restaurant yang
diberi nama Pizzaria. Dengan
perkembangan hotel yang telah mengalami peningkatan, dalam managementnya pun ada sedikit perkembangan dan perubahan dimana Mr. Jull Fluer tidak lagi menjabat
sebagai General Manager dan diganti
oleh Bapak Made Susila.
Pada tanggal 22 Desember 1992
terjadi lagi pergantian kepemimpinan dimana jabatan General Manager yang baru dipegang oleh Bapak Joshua Purnomo. Dan
di tangan Joshua, Rama Palce Hotel
banyak mengalami perubahan penambahan fasilitas hotel seperti Akane Japanese Restaurant, yang
diatasnya dibangun Seiza Pub dan
karaoke bar. Pizzaria diperbesar
diganti namanya menjadi Terrace Café By
The Sea, coffe shop dirombak
menjadi office management, dan
fasilitas-fasilitas lainnya sehinnga Rama
Palace Hotel memiliki status berbintang 3 dan dengan adanya peraturan dari
pemerintah, hotel yang dulunya bernama Rama
Palace Hotel kini diganti dengan nama “Grand Istana Rama Hotel”.
Pada tanggal 17 Desember 2001
terjadi pengalihan kepemilikan Grand Istana Rama Hotel karena dijual kepada PT. Bali Budi Dharma dan
PT. Hartono Raya Motor. Hal tersebut sekaligus menyebabkan pergantian General Manager yang dipegang oleh Mr. Philip Hill pada tahun 2002. Pada
bulan November 2003 terjadi lagi pergantian General
Manager oleh Mrs. Virginie Sandstrom.
Di bawah pimpinan Mrs. Virginie Sandstrom
telah menaikkan klasifikasi hotel yang tadinya bintang 3 menjadi hotel bintang
4 dengan fasilitas sesuai bintang 4 diantaranya kamar yang berjumlah 106 kamar
pada bulan Juni 2006 dan 40 kamar yang belum direnovasi. Pada tanggal 16
Oktober 2006 Grand Istana Rama Hotel dipimpin oleh Bapak Ronny Ranti yang
menjabat sebagai Assistant General
Manager, selanjutnya dipimpin oleh Ibu Sere Nababan tahun 2008-2009. Dari
bulan Juli 2009 sampai bulan Juli 2010 dipimpin oleh Andi Ananto yang menjabat
sebagai Resident Manager sampai saat
ini.
Tambahan, pemilik hotel ini adalah
Bapak Hari Boedi Hartono. Selain Grand Istana Rama Hotel, Beliau juga sebagai
pemilik Hartono Raya Motor yang bergerak dibidang dealer Mercedes Benz
untuk Indonesia. PT. Hartono Raya Motor telah menjadi dealer Mercedes Benz yang tertua dan terbesar di Indonesia. Sampai
saat ini cabang PT. Hartono Raya Motor ada di Jakarta, Semarang, Surabaya dan
Denpasar.
Demikianlah sejarah singkat Grand
Istana Rama Hotel yang dapat penulis susun dengan sangat sederhana dengan
harapan agar bermanfaat bagi pembaca.
B. Struktur
Organisasi Hotel
Struktur organisasi hotel sangatlah
penting dalam setiap pelaksanaan kegiatan usaha suatu perusahaan. Dengan adanya
struktur organisasi, kita dapat mengetahui dengan pasti batas-batas tanggung
jawab masing-masing section serta
dapat menghindari adanya penyelewengan-penyelewengan yang dapat merugikan
perusahaan.
Adapaun struktur organisasi yang
dimiliki oleh F&B Service di
Grand Istana Rama Hotel, sebagai berikut:
C.
Tugas
Masing-masing Kedudukan Dalam Struktur Organisasi
1.
Div Head of FB
Bertugas :
a)
Menetapkan menu,
sistem penyajian, strategi penjualan, pengarahkan pelaksanaan serta menilai
keberhasilan.
b)
Melakukan
analisa tentang pesaing.
c)
Merumuskan
kebijaksanaan pengendalian biaya operasional.
d)
Menangan
permasalahan yang memerlukan penanganan langsung.
e)
Menciptakan hubungan
yang harmonis dengan kolega dan pelanggan.
f)
Mengusulkan
kepada atasan tentang penyesuaian prosedur dan kebijakan di lingkungan Food and Baverage Departement jika
diperlukan.
2.
F&B Manager
Bertugas :
a)
Memberikan
kenyamanan dan kepuasan dalam bidang jasa pelayanan makanan dan minuman
b)
Memimpin F&B Departement.
c)
Menyusun rencana
kerja dan menilai pelaksanaanya.
3.
FB Admin
Bertugas :
a)
Membuat laporan
atas jalannya perkembangan operasional Restaurant.
b)
Membuat
kebutuhan setiap event di restoran,
seperti brosur, panflet dan sebagainya.
c)
Membuat dan
menyelesaikan segala kebutuhan administrasi Food
and Baverage Departement.
4.
RB Manager
Bertugas :
a)
Mengkoordinasikan
kegiatan operasi di outlet FB Service.
b)
Mengkoordinasikan
persiapan dan mengawasi kelancaran penyelenggaraan event.
c)
Menjalin dan
membina hubungan dengan tamu.
d)
Membantu untuk
membuat monthly report FB Sales.
e)
Melakukan
penilaian penampilan kerja bawahan.
f)
Menangani
permasalahan yang memerlukan penanganan langsung dan melaporkan kepada atasan.
g)
Memonitor dan mengawasi
personal hygiene, grooming dan
sanitasi.
5.
Banquet Coordinator
Bertugas :
a)
Membuat hiasan
dan dekorasi untuk meja prasmanan saat breakfast
atau event-event tertentu.
b)
Menyiapkan,
menata, dan menghias ruang untuk meeting.
6.
Restaurant Supervisor
Bertugas :
a)
Bertanggung
jawab atas operasional di Restoran dan membawahi beberapa waiter/waitress.
7.
Bar Supervisor
Bertugas :
a)
Bertanggung
jawab atas operasional di Bar dan membawahi beberapa bar waiter/waitress.
8.
Rest. Waiter/Waitress
Bertugas :
a)
Melayani dan
menyajikan makanan dan minuman kepada tamu
yang beroperasional di Restoran.
9.
Bar Waiter/Watress
Bertugas :
a)
Melayani dan
menyajikan makanan dan minuman kepada tamu yang beroperasional di Bar.
10. Room Service
Supervisor
Bertugas :
a)
Bertanggung
jawab atas operasional di Room Service
dan membawahi beberapa Room Service
waiter/waitress.
11.
Order Taker
Bertugas :
a)
Menerima pesanan
tamu melalui telepon serta mencatatnya, kemudian meneruskan pesanan tersebut ke
bagian dapur.
12.
Room Service Waiter/Waitress
Bertugas :
a)
Melayani,
mengantarkan dan menyajikan pesanan makanan dan minuman tamu di kamar tamu.
b)
Mengambil
piring-piring kotor yang sudah terpakai di kamar tamu.
13.
Barista
Bertugas :
a)
Membuat minuman
dari bahan kopi.
b)
Melayani tamu
yang memesan minuman di restoran.
c)
Menjaga kebersihan
bar counter yang berada di restoran.
14.
Hostess
Bertugas :
a)
Menyambut tamu
yang berkunjung ke restoran serta menjelaskan tentang menu atau pun promosi
yang dimiliki oleh restoran.
BAB III
LANDASAN TEORI
A.
Pengertian
Hotel
Dalam
era modern ini hotel didefinisikan sebagai suatu organisasi yang menyediakan
sarana akomodasi, makanan/minuman, serta fasilitas lain yang dikelola secara
komersial. Adapun pengertian hotel menurut beberapa ahli pariwisata adalah
sebagai berikut.
1. Prof.
K. Kraf
Hotel
adalah sebuah bangunan yang menyediakan makanan dan pelayanan yang bersangkutan
mengadakan perjalanan.
2. Keputusan
Menteri SK 241/H/70 Tahun 1970
Hotel
adalah perusahaan yang memberikan layanan jasa dalam bentuk penginapan atau
akomodasi serta menyediakan hidangan dan fasilitas lainnya untuk umum yang
memenuhi syarat-syarat comfort, privacy dan bertujuan komersial.
3.
American
Hotel and Association
Hotel
adalah suatu tempat dimana disediakan penginapan, makan dan minum, serta
pelayanan lainnya, untuk disewakan bagi orang-orang yang tinggal untuk
sementara waktu.
Menurut Annayanti Budiningsih dalam bukunya “Restoran 2” menyatakan
bahwa, “Hotel adalah salah satu industri yang menyediakan pelayanan penginapan
(akomodasi), restoran, ruang konferensi/meeting, pesta pernikahan/perayaan.
Industri hotel sangat mengutamakan kepuasan pelanggan. Pelanggan akan merasa
puas apabila kebutuhan dan keinginannya terhadap produk dan jasa layanan di
hotel terpenuhi.
Berdasarkan ciri atau sifat hotel yang
melekat, hotel bisa dikelompokkan menjadi 4 jenis, yaitu sebagai berikut :
1. City Hotel
Sesuai namanya, ini adalah salah satu
jenis hotel yang berada pada daerah perkotaan dan diperuntukkan untuk
masyarakat yang hendak tinggal sementara, misalnya pembisnis yang dalam perjalanan bisnis. Karena itu city hotel juga disebut transit hotel.
2. Residential
Hotel
Pengertian hotel yang satu ini, biasanya
berlokasi di daerah pinggiran kota yang jauh dari keramaian dan ditujukan bagi
orang-orang yang berkeinginan untuk tinggal dalam rentang waktu yang cukup lama,
misalnya keluarga yang tengah liburan panjang.
3. Hotel
Resort
Hotel
Resort biasanya memilih
lokasi di daerah pegunungan atau tepi pantai dan tempat-tempat yang dekat
dengan objek wisata.
4. Motel (Motor Hotel)
Ini adalah jenis hotel yang paling mudah
ditemui, biasanya ada di sepanjang jalan raya yang menghubungkan antar kota
besar.
B.
Pengertian
Restoran
Adapun
pengertian restoran menurut beberapa ahli yaitu sebagai berikut :
1.
Menurut Made Lastra Th. 1934
Menyatakan
bahwa yang dimaksud restaurant adalah
setiap usaha komersial yang lingkup kegiatannya adalah menyediakan makanan dan
minuman yang ditujukan untuk umum.
2. Menurut
Soekresno Th . 2000
Menyatakan
bahwa yang dimaksud dengan restaurant adalah suatu usaha yang dikelola
komersial yang menyediakan pelayanan jasa makanan dan minuman.
3. Menurut
Diktat Tata Hidangan th.2005
Menyatakan
bahwa yang dimaksud dengan restaurant
adalah suatu ruangan atau tempat dimana tamu dapat membeli makanan maupun
minuman.
Adapun
jenis-jenis restaurant antara lain :
a) Formal Dining Room, yaitu restaurant yang merupakan high class restaurant. Restaurant ini
diciptakan sedemikian eksklusif , sehingga hanya tamu-tamu tertentu yang dapat
menikmatinya.
b)
Informal
Dining Room, yaitu restaurant yang sifatnya tidak formal.
c)
Specialty Restaurant,
yaitu
restaurant yang menyediakan makanan atau masakan khusus.
C. Peralatan Restoran
Sebuah restoran harus memperhatikan peralatan yang
mereka miliki. Karena menciptakan perlengkapan yang memadai serta alat-alat
yang mencukupi adalah faktor yang sangat menunjang keberhasilan usaha restoran.
Setiap tamu yang datang ke restoran akan memperoleh kesan yang baik dengan
suasana menyenangkan apabila didapati perabot ruang makan yang tepat dan
peralatan hidang yang memadai.
Perabot
yang menarik bukan ditentukan oleh sifatnya yang antik, harga yang mahal, atau
modelnya yang modern. Perabot akan tampak indah bila disesuaikan dengan luas
ruangan. Hal tersebut akan menimbulkan kenyaman bagi tamu serta akan membuat
ruangan nampak tidak terlalu penuh sehingga memberikan keleluasaan bergerak
dalam member pelayanan kepada tamu. Rancangan perabot makan harus dapat
memberikan kenyamanan dan keselamatan bagi staff
dan tamu/pelanggan. Meja dan kursi ditata sesuai ketentuan perusahaan atau
sesuai dengan keinginan tamu.
Menurut
Annayanti Budiningsih dalam bukunya yang berjudul “Restoran 1B” mengemukakan
bahwa perlengkapan tata hidang meliputi glassware,
crookery/chinaware, cutleries, silverware, linen, coffe maker, kursi, meja, daftar menu dan wine juga assesories. Perlengkapan tata hidang
harus dapat berfungsi sesuai dengan kebutuhan restoran. Pemilihan perlengkapan
tata hidang ditentukan oleh hal-hal sebagai berikut.
a) Tamu
yang akan datang.
b) Cara
penyajian makanan.
c) Denah
dari ruang makan (lay out).
d) Mudah
disimpan dan jika rusak mudah diperbaiki.
e) Model
dan warna yang diinginkan.
f) Disesuaikan
dengan kemampuan keuangan perusahaan (restoran).
Secara
lebih rinci perlengkapan tata hidang tersebut diuraikan sebagai berikut:
1. Glassware
Glassware adalah
peralatan operasional yang dibuat dari bahan gelas. Glassware ini kebanyakan merupakan peralatan yang digunakan untuk
penyajian minuman. Ada dua jenis glassware
yakni :
a)
Stem
glass (gelas
bertangkai)
Contohnya
: Brandy glass, Champagne glass, Cocktail
glass, Water goblet, White wine glass, dll.
b)
Unstem
glass , (gelas
tidak bertangkai)
Contohnya
: Collin glass, Beer glass, Juice glass,
Short glass, dll.
2. Crookery/China
ware
Crookery
adalah barang pecah belah yang dibuat dari porselen, keramik, tanah liat, yang
biasanya dipakai untuk tempat makanan. Jenis-jenis crookery/chinaware antara lain sebagai berikut.
Bread and Butter plate,
Dinner plate, Dessert plate, Soup Cup, Coffee cup, saucer,
dll.
3. Cutleries
Cutleries
adalah peralatan operasional dari bahan perak atau stainless steel yang
biasanya dipakai untuk alat menyantap hidangan. Biasanya terdiri dari sendok (spoon), garpu (fork), dan pisau (knife).
Contohnya
: Soup/bouillon spoon, dessert spoon,
Dinner fork, Dinner knife, Tea sponn, dll.
4. Silverware
Silverware
adalah peralatan service restoran
dari bahan perak atau stailess steel
selain cutlery. Yang termasuk silverware di antaranya sebagai berikut.
Sharpener, Carving
fork, Plate cover, Vegetable dish, Oval silver platter, dll.
5. Linen
Linen
digunakan untuk penataan meja sehingga meja tampil lebih rapi, indah dan
menarik. Bahan linen yang sering digunakan adalah katun, satin, beludru, atau
polyster/bahan sintetis. Ukuran linen disesuaikan dengan ukuran meja dan
kegunaannya.
Jenis
linen yang umum digunakan seperti :
Table cloth, Napkin, Multon, Skirting, Arm
towel, Glass towel, Tray cloth, dll.
6. Coffee
Maker
Coffee maker
adalah alat untuk menyeduh kopi. Untuk memakainya kita tinggal memasukkan air
putih, gula, dan kopi sesuai takaran yang kita inginkan. Biasanya, untuk satu coffee maker itu ada takarannya untuk
berapa cangkir.
7.
Kursi
Kursi-kursi untuk
restoran bentuk dan ukurannya bervariasi. Kursi-kursi harus disusun dan diatur
agar tampak rapi dan menarik. Pengaturan kursi yang tidak tepat dapat berakibat
pada berkurangnya efisiensi ruang makan. Pengaturan kursi harus dapat menampung
tamu yang disesuaikan dengan kapasitas ruang makan. Jangan sampai kapasitas
ruang makan berkurang dari sebenarnya, hanya karena kesalahan mengatur letak
kursi.
8.
Meja
Model meja makan ada
yang bercorak modern ada juga yang antik. Untuk kedua model tersebut, pilihlah
corak meja yang sederhana serta harus disesuaikan dengan bentuk dan luas ruang.
Selain itu, pemilihan meja makan juga harus sesuai dengan dekorasi ruangan dan
di bagian mana meja akan diletakkan. Bentuk-bentuk yang umum ada di restoran
adalah bentuk bulat, elips, persegi dan persegi panjang.
9.
Daftar
Menu dan Wine
Daftar
menu adalah daftar makanan yang disajikan dan dihidangkan pada sebuah restoran,
sedangkan wine adalah daftar minuman
yang beralkohol.
10. Acsseories
Acsseories
digunakan untuk menambah keindahan meja makan. Acsseories meliputi baki, tempat
garam dan lada, vas bunga, asbak, table
number, dll.
D.
Bar
1. Pengertian
Bar
Di dalam
ketentuan pasal 1 sub J, Peraturan Pemerintah NO 24 Tahun 1979 dikemukakan
bahwa, “Bar adalah setiap usaha komersial yang ruang lingkup kegiatannya
menghidangkan minuman yang beralkohol maupun minuman lainnya untuk umum di
tempat usahanya.” Dari ketentuan ini dapat diketahui aspek-aspek dari suatu
Bar.
Jadi Bar
sebagai tempat untuk menjual dan menyajikan minuman beralkohol maupun yang
tidak beralkohol dan dapat merupakan kegiatan yang usaha berdiri sendiri atau
dapat pula merupakan bagian dari usaha Hotel, selain Restoran.
2. Jenis-Jenis
Bar
Pada
dasarnya ada dua tipe Bar :
a.
Public Bar (Front Bar)
Bar yang
melayani minuman baik kepada tamu hotel maupun tamu luar hotel yang langsung
bisa disajikan di Counter Lounge,
bahkan tamu dapat memesan makanan ringan/snack.
Jenis-jenis
Public Bar :
a)
Cocktail Bar
b)
Portable Bar
c)
Snack Bar
d)
Espresso Bar
e)
Milk Bar
f)
Private Bar
g)
Mini Bar
h)
Bar and
Restaurant
i)
Bar and
Night Club
j)
Disco Bar
b.
Service Bar (Dispense Bar)
Non Public Bar adalah bar yang tidak dapat
langsung dikunjungi oleh tamu, jadi pesanan minuman untuk Room Service, Restaurant-restaurant lainnya/Bar-bar lainnya di
suatu hotel yang letaknya biasanya berdekatan dengan Kitchen, Room Service maupun Restaurant.
E. Pengertian Pelayanan Makanan dan Minuman (F&B Service)
Pelayanan yang sering disebut dengan service
berasal dari bahasa Inggris, yang berasal dari kata kerja “Serve” mempunyai arti: melayani, membantu dan menolong. Sedangkan service merupakan kata benda dari serve yang berarti pelayanan.
Menurut Kasmir, S.E.M.M dalam bukunya yang berjudul “Etika Custumer Service” menyatakan bahwa,
“Pelayanan adalah tindakan atau perbuatan seseorang atau organisasi untuk
memberikan kepuasan atau perbuatan yang dilakukan dengan tindakan-tindakan yang
berhubungan langsung dengan tamu atau custumer.
(2005:31)
Sedangkan Drs. Na’imuddin Dely Putra dalam bukunya “Tata Hidang Food and Baverage Service Operation 1”
membagi pengertian pelayanan menjadi dua bagian yaitu pelayanan dalam arti
sempit dan luas. Dalam pengertian yang sempit, pelayanan makanan dan minuman
adalah kegiatan menyajikan makanan dan minuman yang dipesan dari pihak yang
memerlukan makanan dan minuman tersebut. Dalam pengertian luas, pelayanan
makanan dan minuman merupakan serangkaian pekerjaan atau kegiatan untuk
mencapai tujuan melalui makanan dan minuman seperti pesiapan pengaturan tempat,
tata ruang, penyambutan, suggestive
selling (teknik
pengaturan produk), penyajian,
penjualan, negosiasi, pembayaran dan sebagainya.
F. Jenis-Jenis Pelayanan
Jenis-jenis pelayanan di bawah ini merupakan dasar dari pelayanan yang
umumnya dipakai dalam Food and Baverage
hotel seluruh dunia. Menurut Annayanti Budiningsih dalam bukunya “Restoran
1B” menjelaskan pelayanan-pelayanan yang umumnya digunakan, yaitu Table Service, Buffet Service, dan jenis-jenis service
yang lainnya. Table service itu terbagai
menjadi American Service, Russian Service, French Service dan English
Service. Adapun jenis-jenis service
yang lain, di antaranya Padang Service,
Cafetaria Service,Tray Service dan Lazy Susan Service. Berikut ini akan dibahas satu per satu.
1. American
Service/Plate Service
American Service atau pelayanan makanan secara
Amerika merupakan salah satu cara pelayanan di ruang makan dengan kondisi
makanan telah siap diracik di atas piring. Makanan yang siap diracik tersebut
telah diolah dan disiapkan dari dapur dan langsung disajikan kepada tamu.
Pelayanan makanan secara Amerika dapat juga disebut Ready Plate Service, Quick Service atau Plate Service. Macam-macam restoran yang menyediakan pelayanan
secara Amerika di antaranya Coffee Shop,
Dinning Room, dan Speciality
Restaurant serta Super Club. (2009:73)
2. Russian
Service/Platter Service
Russian Service atau teknik pelayanan makanan
secara Rusia merupakan suatu cara pelayanan makanan dengan kondisi makanan
sepenuhnya telah diracik, disiapkan, diiris-iris, dan dipotong-potong di dapur.
Setelah itu, diatur rapi dan menarik pada sebuah pinggan (plater) oleh food
production di dapur. (2009:73)
3. French
Service/Gueridon Service
French Service atau pelayanan sistem Perancis
merupakan cara penghidangan yang menggunakan pinggan (plater), alat pemanas dan alat khusus untuk memasak makanan
di hadapan para tamu di tas sebuah meja kecil (gueridon). Dalam sistem pelayanan ini diperlukan dua orang
pramusaji yang ahli yang bekerja dan saling membantu. Kedua orang itu biasa
disebut Chef de Rang dan Commis de Rang. (2009:74)
4. English
Service/Family Service
English Service atau pelayanan sistem Inggris
merupakan cara penghidangan makanan dengan kondisi semua makanan baik sup,
makanan pokok (maincourse) dan makanan
penyerta (dessert), juga peralatan
hidang dan makan telah dihidangkan di atas meja. Pada pelayanan ini tamu akan
mengambil dan meracik sendiri sesuai dengan seleranya secara kekeluargaan.
Contoh cara penghidangan ini adalah oriental
food, khususnya masakan Cina. (2009:75)
5. Buffet
Service/Pelayanan
Prasmanan
Buffet service atau pelayanan prasmanan merupakan
cara penyajian makanan yang sangat sesuai untuk pesta atau jamuan makan dengan
jumlah tamu yang cukup banyak. Pelayanan makanan ini lebih mudah dilaksanakan
jika dibandingkan dengan jenis pelayanan yang lain. (2009:75)
6. Padang
Service
Padang Service merupakan cara penghidangan dengan
kondisi tiap jenis makanannya sudah ditata dalam piring atau mangkuk-mangkuk
kecil dalam jumlah tertentu. Semua makanan ditata di atas meja dan tamu tinggal
memilih sendiri makanan yan disukai. Jenis pelayanan ini biasa digunakan di
restoran Padang. (2009:75)
7. Cafetaria
Service
Cafeteria Service merupakan cara penghidangan dengan
kondisi beberapa jenis makanan dipajang di counter
yang dijaga cook beserta harganya dan
tamu dapat memilih makanan kesukaannya. Jenis pelayanan ini biasa digunakan di
kafe-kafe. (2009:76)
8. Tray Service
Tray Service merupakan cara penghidangan dengan
kondisi makanan panas maupun dingin harus tetap dihidangkan panas atau dingin
dan dihidangkan langsung dengan menggunakan tray
(nampan). Jenis
pelayanan ini hampir sama dengan American
Service, bedanya pelayanan ini tidak dihidangkan di restoran melainkan di
kamar masing-masing (Room service), seperti
kamar hotel, rumah sakit, asrama atau pesawat terbang. (2009:76)
9. Lazy Susan
Service
Lazy Susan Service atau Dulang Service merupakan cara pemnghidangan dengan kondisi pemesanan
makanan berupa satu set menu (satu paket
hidangan), dari mulai
makanan pembuka sampai makanan penutup. Adapaun harganya secara keseluruhan
atau Ala Carte (satu hidangan berdiri sendiri dengan harga tertentu) dan makanan diambil sendiri oleh tamu. Jenis
pelayanan ini biasa digunakan di restoran Indonesia dan restoran Cina. (2009:76)
Di atas sudah dijelaskan tentang
jenis-jenis pelayanan berdasarkan teknik-teknik servisnya. Selain itu, ada
ketentuan umum yang harus dipatuhi dalam melakukan pelayanan makanan dan
minuman. Ketentuan umum dalam pelayanan makanan dan minuman, antara lain
sebagai berikut.
a.
Mendahulukan tamu wanita dalam pelayanan daripada tamu
pria.
b.
Penyajian makanan yang sudah siap di atas piring dari
sebelah kanan tamu, kecuali untuk jenis salad.
c.
Makanan yang harus diporsikan oleh pramusaji ke dalam
piring tamu, dikerjakan dari sebelah kiri tamu.
d.
Seluruh jenis minuman dihidangkan dari sebelah kanan
tamu.
e.
Mengambil alat hidang yang kotor dari atas meja tamu,
dilakukan dari sebelah kanan tamu, kecuali untuk piring salad dan piring roti. (2009:76)
G. Pramusaji
1. Pengertian
Pramusaji
Menurut Annayanti Budiningsih dalam bukunya “Restoran 1B” menyatakan bahwa,
“Pramusaji dapat disebut juga waiter
dan waitress. Pramusaji adalah
karyawan restoran yang mempunyai tugas dan tanggung jawab melayani kebutuhan
makan dan minum secara professional bagi para pelanggan restoran.
Dengan
komunikasi yang baik dengan para pelanggan, seorang pramusaji dapat mendeteksi
keinginan dan kebutuhan para pelanggan dan segera mewujudkannnya. Oleh karena
itu, pramusaji restoran dapat melayani kebutuhan makan dan minum para tamu
dengan baik dan memuaskan.
2. Syarat-Syarat
Pramusaji
Syarat dari
pramusaji meliputi syarat fisik dan syarat nonfisik. Syarat fisik seorang
pramusaji, antara lain sebagai berikut.
a.
Sehat secara jasmani, meliputi tidak cacat fisik,
tidak mengidap penyakit menular, seperti TBC atau hepatitis. Selain itu,
pendengaran normal, gigi dan kuku terawat baik, bebas bau mulut, serta badan
juga tegap, tidak bungkuk, dan tidak loyo.
b.
Berpenampilan rapi dan menarik, meliputi: memakai
seragam kerja (uniform)
lengkap dengan atribut yang telah ditetapkan
manajemen, seperti name tag dan
simbol perusahaan, menggenakan sepatu warna gelap dan tersemir mengkilap. Untuk
wanita, memakai make-up dan perhiasan
yang tidak berlebihan, rambut tersisir rapi dan jika rambut panjang diikat rapi
ke belakang. Untuk pria, tidak diperbolehkan memelihara jenggot dan kumis, juga
rambut tidak boleh gondrong.
Adapun syarat nonfisik seorang pramusaji, diantaranya sebagai berikut.
a.
Sehat rohani, artinya tidak mengalami gangguan mental
dan emosional, tidak stress atau frustasi.
b.
Dapat berkomunikasi dengan baik dan cepat memahami
maksud orang lain.
c.
Berpengetahuan luas dan paham tentang produk makanan
dan minuman yang dijual.
d.
Menguasai teknik kerja sesuai dengan petunjuk
pelaksanaan yang telah ditetapkan.
e.
Mudah bergaul, bersikap ceria, dan murah senyum.
f.
Sabar, jujur, suka menolong, percaya diri dan tidak
sombong.
g.
Tanggap, terampil, cermat dalam bertindak, disiplin
dalam situasi dan kondisi apapun. (2009:58)
3. Tugas-Tugas
Pramusaji
Tugas-tugas seorang pramusaji, diantaranya sebagai berikut.
a.
Menyambut tamu dengan ramah dan bersahabat
b.
Mempersilakan tamu duduk.
c.
Memberikan daftar menu.
d.
Mengambilkan pesanan makanan dan minuman.
e.
Menyajikan makanan dan minuman di restoran. (2009:59)
H. Prosedur Pelayanan Tamu di Restoran
Dalam melayani tamu di restoran, seorang waiter/waitress hendaknnya
mengetahui tahap-tahap pelayanan tamu di restoran atau biasa disebut Squence of Service.
1. Greeting The Guest
Memberikan
salam seperti, good morning, good afternoon dan good evening kepada tamu hotel atau tamu restoran yang hendak
berkunjung ke restoran.
2. Escuting and Sitting The Guest
Setelah tamu
masuk ke dalam restoran, waiter/waitress
mengantarkan tamu ke tempat duduk yang sudah dipesan sebelumnya atau jika tamu
tidak memesan meja sebelumnya, waiter/waitress
mengantar tamu ke meja yang kosong dan telah tertata rapi. Waiter/waitress membantu tamu duduk dengan cara menarikkan kursi
sedikit dan mempersilahkan tamu duduk. Setelah tamu duduk, waiter/waitress memakaikan napkin pada tamu.
3. Pouring Ice Water
Setelah tamu
duduk dan memakai napkin, waiter/waitress
mengambil air yang sudah dimasukkan dalam water
picture di side stand. Waiter/waitress menuangkan air tersebut
ke dalam water goblet yang sudah
ditata di meja tamu. Menuangkan ice water
dilakukan dari sebelah kanan tamu.
4. Presenting The Menu
Waiter/waitress mengambil menu dan memberikan menu
tersebut kepada tamu. Memberikan menu dilakukan dari sebelah kiri tamu agar
tamu lebih mudah mengambilnya dan menu dalam keadaan terbuka.
5. Presenting The Wine List
Selain
memberikan Food menu kepada tamu, waiter/waitress juga harus memberikan
daftar wine yang dijual oleh restoran
kepada tamu. Memberikan wine list
juga dilakukan dari sebelah kiri tamu dan wine
list dalam keadaan terbuka.
6. Serve Bread and Butter
Sambil
menunggu tamu membaca menu, waiter/waitress
mengambil bread and butter yang sudah
disiapkan. Serving bread and butter
dilakukan dari sebelah kiri tamu diatas B&B Plate yang sudah ditata di meja tamu. Serve bread and butter dilakukan dengan
menggunakan kick tong.
7. Taking Order
Taking order adalah mencatat pesanan makanan dan
minuman tamu. Taking order dilakukan
dilakukan dengan terlebih dahulu menanyakan tamu perempuan atau jabatan yang
paling tinggi (jika
diketahui). Setelah
semua pesanan dicatat, waiter/waitress
melakukan repeat order yang bertujuan
memastikan makanan dan minuman yang dipesan oleh tamu.
8. Adjustment
Adjustment adalah mengambil dan mengganti
peralatan makan tamu yang telah ditata di meja tamu agar sesuai dengan menu
yang telah dipesan oleh tamu. Adjustment
dilakukan dengan menggunakan tray yang
sudah berisi cutleries yang digunakan
untuk mengganti cutleries yang ada di
meja tamu.
9. Serving The Food
Jika makanan
yang dipesan tamu sudah selesai diolah dan siap disajikan, waiter/waitress mengambil pesanan tersebut dan menyajikannya kepada
tamu. Jika makanan pembukanya (appetizer) adalah salad, menyajikannya dilakukan dari sebelah
kiri. Penyajian soup, maincourse, dan
dessert dilakukan dari sebelah kanan.
10. Serving The Wine
Penyajian wine dilakukan hampir sama dengan
penyajian makanan. Wine yang sudah
dibuka, langsung dituangkan diatas wine
glass yang telah disediakan di atas meja tamu. Menuangkan wine dilakukan dari sebelah kanan tamu.
Jika wine yang dipesan tamu adalah 1
botol wine, maka setelah semua tamu
yang memesan wine mendapat wine, botol wine kembali ditutup dan wine
tersebut diletakkan di wine cooler
yang berada dekat dengan meja tamu agar wine
tersebut tetap dalam keadaan dingin.
11. Clear Up
Jika tamu
sudah menyelesaikan makanannya, waiter/waitress
segera mengangkat piring kotor dari atas meja tamu dan membawanya ke bagian steward. Clear up piring salad dilakukan dari sebelah kiri dan clear up piring soup, maincourse, dan dessert
dilakukan dari sebelah kanan.
12. Crumbing Down
Crumbing down dilakukan setelah tamu menyantap
hidangan maincourse atau sebelum tamu
menyantap hidangan dessert. Crumbing
down dilakukan dari sebelah kiri tamu dengan menggunakan B&B/Dessert
plate dan napkin yang bersih.
13. Presenting The Bill
Jika tamu
telah selesai menyantap hidangannya, waiter/waitress
menyerahkan bill kepada tamu. Bill diserahkan dalam keadaan terbuka.
14. Bid Forewell
Jika tamu
telah membayar bill-nya, waiter/waitress mengucapkan terimakasih
atas kunjungannya dan membantu tamu menarikkan kursinya. Waiter/waitress dapat mengucapkan, “Thank you for coming” atau “Thank
you so much and have a nice day” dan sebagainya.
BAB IV
KEGIATAN PRAKTEK
INDUSTRI
A.
Kegiatan Praktek Industri
Sebelum Penulis terjun ke lapangan untuk
melaksanakan Praktek Kerja Industri, terlebih dahulu di sekolah diadakan
Pembekalan yang bertujuan untuk memberikan gambaran secara umum tentang situasi
dan kondisi dalam Praktek Kerja Industri. Setelah itu, Pennulis mencari hotel
sebagai tempat training dengan membawa surat pengantar dari sekolah. Penulis
training di bagian Food and Baverage
Service di Grand Istana Rama Hotel. Training dilaksanakan mulai dari
tanggal 24 Agustus 2012 s/d 24 Januari 2013.
Dalam pelaksanaanya, Food and Baverage Service terbagi
menjadi 3 shift yaitu :
a)
Morning Shift
dari pukul 07.00 sampai pukul 15.00
b)
Afternoon Shift
dari pukul 15.00 sampai pukul 23.00
c)
Night Shift
dari pukul 23.00 sampai pukul 07.00
Selama 6 bulan menjalani training, Penulis
dapat kesempatan untuk melakukan prepare
semua peralatan meja. Selain itu Penulis juga memperoleh pengalaman baru yang
belum pernah Penulis dapatkan di sekolah sebelumnya yaitu mengenai pelayanan
tamu breakfast, lunch dan dinner.
Penulis juga berkesempatan untuk
berinteraksi langsung dengan tamu pada saat breakfast,
lunch dan dinner. Adapun kegiatan
yang dilakukan pada waktu training adalah sebagai berikut :
1.
Moning Shift
a)
Membersihkan
meja
b)
Membawa linen ke laundry
c)
Prepare
meja untuk breakfast
d)
Melayani tamu breakfast
e)
Clear Up Table
f)
Polishing
cutleries
g)
Prepare
untuk lunch
h)
Istirahat
2.
Afternoon Shift
a)
Melayani tamu
lunch
b)
Taking order
c)
Clear Up
piring dan gelas
d)
Istirahat
e)
Melayani tamu dinner
f)
Clear up
g)
Preapare
meja untuk breakfast
Demikianlah kegiatan yang penulis
lakukan pada saat melakukan Praktek Kerja Industri di Grand Istana Rama Hotel
pada bagian Food and Baverage Service.
BAB V
PENUTUP
A.
Simpulan
Praktek Kerja Indutri (PRAKERIN)
adalah suatu bentuk penyelenggaraan dari sekolah yang memadukan secara
sistematik dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dan program
Prakerin yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja untuk
mencapai suatu tingkat keahlian profesional. Prakerin biasanya dilaksanakan di
hotel maupun restaurant. Hotel didefinisikan sebagai suatu
organisasi yang menyediakan sarana akomodasi, makanan/minuman, serta fasilitas
lain yang dikelola secara komersial. Sedangkan restaurant adalah fasilitas hotel yang berfungsi menyediakan dan
melayani makanan dan minuman kepada tamu hotel atau restoran.
Dalam
melaksanakan Prakerin, Penulis terlebih dahulu mengikuti pembekalan yang
diadakan oleh sekolah demi kesiapan Penulis melaksanakan Prakerin nantinya.
Setelah diadakan pembekalan, Penulis mencari tempat training dengan membawa
surat pengantar dari sekolah. Penulis training di bagian Food and Baverage
Service di Grand Istana Rama Hotel. Selama melakukan Prakerin, Penulis banyak
mendapatkan pengalaman baru yang belum didapat di sekolah. Penulis juga
berkesempatan untuk berinteraksi langsung dengan tamu. Selain itu, Penulis juga
memiliki pengalaman dalam melayani breakfast,
lunch dan juga dinner.
B.
Saran-saran
Adapaun saran-saran yang penulis dapat berikan
adalah sebagai berikut:
Bagi Sekolah :
a)
Kerjasama antara
sekolah dengan pihak hotel agar semakin ditingkatkan untuk memudahkan pelaksanaan
training berikutnya.
b)
Kepada pihak
sekolah diharapkan agar lebih banyak dan intensif memberi teori dan praktek
untuk memantapkan kemampuan yang dimiliki siswa sebagai persiapan sebelum
melaksanakan Prakerin pada dunia industri nantinya.
c)
Petugas monitoring
yang sudah ditunjuk oleh sekolah agar rutin melakukan monitoring ke
tempat-tempat training anak didiknya, supaya siswa yang sedang melaksanakan
training dapat selalu dikontrol oleh sekolah sehingga sekolah dapat mengetahui
perkembangan anak didiknya di tempat training.
Bagi Hotel :
a)
Kepada pihak
hotel agar mau membimbing dan mengajari siswa dalam menghadapi Prakerin,
sehingga siswa menjadi lebih mudah dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya.
Komentar
Posting Komentar