PUISI_SETAHUN SILAM
Setahun
Silam
Aku ingat bagaimana kau
berusaha membuatku terpesona,
Aku ingat cara-caramu
yang susah sekali kau lakukan untuk meluluhkanku,
Aku ingat kau sempat
berhenti, berhenti mengejarku dan berupaya menjauh…
Tetapi lihat, kau
kembali algi,
Menghubungiku dengan
caramu yang tak biasa,
Kau ceritakan semua yang
tak pernah aku Tanya,
Kau jelaskan luka hati
yang pernah mengenai perasaanmu,
Kau selalu bicarakan
betapa aku adalah wanita yang berbeda dank au dambakan selalu…
Hingga akhirnya kau
menyatakan perasaanmu,
Kau ingin menjadikanku
milikmu dan sebaliknya,
Kau bilang akulah yang
telah menyembuhkan sakitmu,
Dan kau ungkapkan segala
kalimat yang meluluhlantahkan kekerasan hati yang sebelumnya sulit terlewati…
Ya, aku telah menjadi
milikmu dank au milkikku,
Hari-hari selanjutnya,
bula-bulan berikutnya dan tahun-tahun depan,
Kurasakan akan menjadi
sangat menyenangkan,
Mendampingi dan mengisi
kekosonganmu,
Mengkhawatirkan
kebiasaan burukmu,
Mencemaskan
ketidakadaanmu,
Dan berbagai hal yang
bisa aku pertanyakan sebagai kekasihmu…
Namun, sepertinya bulan
dan tahun depan akan berbeda,
Karena kau bukan lagi
milikku,
Aku bukan lagi kekasih
yang selalu bisa menanyakan kemana kau akan pergi,
Aku bukan lagi orang
yang perlu kau cemaskan,
Aku bukan lagi wanita
yang bisa memperhatikan segala sikap burukmu…
Ya benar, hari ini
serentaetan kalimat ituhanya sekadar kenangan,
Hari ini aku hanya
kembali teringat,
Hari ini aku hanya
merasa sedikit perih,
Karena pikiranku
tiba-tiba tertuju padamu…
Saat ini, seandainya ada
yang mengetahui,
Bahwa hatiku menangis
karena seseorang dalam memori,
Memori yang takkan
pernah terulang kembali,
Karena kau dan aku sudah
tidak lagi menjadi sepasang kekasih hati…
"Teruntuk dia yang pernah menjadi bagian hidupku"
By: Ratih Present’s
Komentar
Posting Komentar